Dr Reisa: Kompak dan Disiplin, Yuk

Senin, 14 September 2020 – 20:05 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kompak dan disiplin menghadapi Covid-19.

Di samping itu, Reisa juga menyebut ada peristiwa rata-rata kasus aktif di berbagai daerah mengalami penurunan.

BACA JUGA: Banyak yang Tak Percaya Corona Benar-benar Ada, dr Reisa Bilang Begini

Per Senin (14/9) hari ini, Reisa menyebut jumlah kasus aktif sebanyak 54.277 kasus, menurun dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 54.649 kasus.

"Jika melihat kasus aktifnya, terjadi penurunan di beberapa tempat," papar Reisa di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (14/9).

BACA JUGA: Tetangga Ungkap Keseharian Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Ternyata

Dia memerinci sebaran kasus aktif per provinsi, tertinggi berada di DKI Jakarta dengan 11.436 kasus aktif, mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 12.078 kasus.

Tertinggi kedua berada di Jawa Barat dengan 6.443 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 6.404 kasus.

BACA JUGA: BIN Punya Pasukan Khusus, Mantan KABAIS TNI: Mau Bertempur Sama Siapa?

Tertinggi ketiga di Jawa Tengah sebanyak 5.439 kasus mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 5.518 kasus.

"Memang jumlah kasus aktif fluktuatif, tetapi dari data hari ini dapat dikatakan rata-rata jumlah kasus aktif di Indonesia banyak mengalami penurunan," lanjut Reisa.

Pada tingkat kesembuhan hari ini terdapat tambahan 3.395 kasus dan kesembuhan total menjadi sebanyak 158.405 kasus dengan recovery rate (tingkat kesembuhan) di angka 71 persen.

"Angka ini (kesembuhan) cukup tinggi, ya, artinya 7 di antaranya 10 orang yang terkena Covid-19 sudah sembuh," jelasnya.

Sedangkan penambahan kasus positif baru hari ini sebanyak 3.141 kasus dan kumulatifnya 221.523 kasus. Dia juga menginformasikan dari data Kementerian Kesehatan, bed occupancy ratio (BOR) atau ketersedian tempat tidur dalam kondisi aman.

Kondisi ini katanya dapat mengantisipasi lonjakan jika terjadi lonjakan 20 persen sesuai ketentuan World Health Organization (WHO).

"Tetapi tentu kami tidak harapkan itu akan terisi, ya," kata Reisa.

Dalam memerangi pandemi, dia mengimbau, masyarakat untuk disiplin. Dalam menerapkan protokol kesehatan harus dilaksanakan tanpa terkecuali di seluruh Indonesia.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih tetap diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Pemerintah sendiri dalam beberapa pekan lalu sudah mengeluarkan berbagai upaya seperti surat edaran dan imbauan. Misalnya tentang jam kerja, jumlah pegawai dalam satu ruangan kerja termasuk peserta rapat harus dibatasi dan diatur agar physical distancing atau menjaga jarak tetap diterapkan.

Pemerintah telah melakukan 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Sementara masyarakat diminta untuk menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan termasuk dalam lingkaran terdekat di dalam lingkungan keluarga.

Dia menyarankan bagi masyarakat yang sedang menjalani perawatan kesehatan, agar tetap semangat dan optimistis. Dan bagi yang sehat tetap ingat selalu lebih baik mencegah daripada mengobati.

Untuk itu, Reisa mengajak masyarakat untuk jangan sekali-kali meremehkan atau tidak percaya pada virus Covid-19. Karenanya untuk memutus rantai penyebaran harus dilakukan bersama-sama antara masyarakat dan pemerintah baik di Indonesia maupun seluruh dunia.

"Warna zona bukan dibuat tanpa data, semakin kita disiplin, pandemi ini pasti akan mereda. Jadi kompak dan disiplin, yuk. Orang Indonesia selalu bisa. Pemerintah melakukan 3T, kita semua masyarakat melakukan 3M, Indonesia pasti bisa," ajak Reisa. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler