Dr. Salim: Indonesia Butuh Pemimpin yang Tulus Membangun Kolaborasi Kebangsaan

Kamis, 11 Agustus 2022 – 21:30 WIB
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. Salim Segaf Aljufri saat Dialog Kebangsaan yang digelar PKS Sulsel. Foto: Fraksi PKS DPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. Salim Segaf Aljufri mengatakan bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kepemimpinan yang tulus serta semangat transformasi dan kolaborasi.  

“Inilah sesungguhnya jati diri kita dari kearifan lokal bangsa kita sebagai bangsa yang siap saling membantu dan saling menolong,” kata Dr. Salim dalam orasi kebangsaannya saat Dialog Kebangsaan Bersama Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Aljufri yang digelar PKS Sulsel di Ballroom Hotel Clarion Makassar, Selasa (9/8).  

BACA JUGA: Bertemu Pangdam Hasanuddin, Dr. Salim: PKS dan TNI Berkomitmen Menjaga NKRI

“Ini merupakan potensi besar yang dimiliki untuk kita realisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya. 

Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin pada level apa pun yang tulus mencintai rakyatnya, seperti orang tua yang cinta dengan anak-anaknya dengan semua karakternya yang berbeda-beda. 

BACA JUGA: Dr. Salim: PKS Harus Membela Petani untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

"Walaupun ada anak-anak nakal, diberikan sanksi secara proporsional untuk mengembalikan dia kepada jati dirinya menjadi warga negara taat hukum dan aturan serta kesadaran untuk berbuat bagi kepentingan orang banyak," katanya.

Menurut Dr. Salim, pemimpin yang tulus pasti berusaha menyatukan bangsanya, bukan membiarkan keterbelahan apalagi membangun narasi pecah belah. 

BACA JUGA: Habib Zein Umar bin Smith Wafat, Aboe Bakar: Kita Kehilangan Tokoh Karismatik

Dia menegaskan butuh persatuan dan kolaborasi di antara elemen bangsa.

Sebab, bangsa ini terlalu besar untuk dikelola satu atau dua kelompok saja. 

Menurutnya, mustahil dan mengingkari sejarah bangsa yang merdeka karena persatuan seluruh elemen. 

“Maka tidak tepat pengembangan narasi paling NKRI atau paling Pancasila, sementara yang lain tidak. Pancasila adalah ideologi pemersatu dan titik temu kebangsaan dan bukan alat pecah belah,” ungkap Dr. Salim. 

Menurutnya, permasalahan yang di masyarakat tidak mungkin terselesaikan, kecuali partai politik, pemerintah, TNI, Polri, pengusaha, tokoh-tokoh agama dan komponen bangsa lainnya bergandengan tangan. 

“Ayo kita bergandengan tangan. Tidak ada yang mampu mengubah negeri kita ini ke arah positif kecuali kita sendiri,” kata Dr. Salim dalam siaran persnya, Kamis (11/8). 

Sisi lain, dia mengatakan bahwa Sulsel merupakan gerbang Indonesia timur yang bisa membawa kemajuan bagi kawasan dan RI secara maksimal. 

Dia pun sudah berkunjung ke sejumlah wilayah di Sulsel dalam beberapa hari ini. 

“Melihat potensi alam, pertanian, pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif di Sulsel ini luar biasa. Jika dikelola dengan baik saya sangat optimistis daerah ini bisa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi wilayah bahkan nasional. Tentu bersamaan kesejahteraan rakyat akan terangkat," ungkapnya.

Acara ini merupakan rangkaian dari Program Dr. Salim Menyapa Indonesia di Provinsi Sulsel 6-9 Agustus 2022.  Hadir dalam kesempatan itu Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, wakil kabinda Sulsel, ketua MUI Sulsel, tokoh lintas agama, akademisi, budayawan, dan seniman. 

Dalam sambutannya saat pembukaan, Andi Sudirman Sulaiman mengucapkan selamat datang di Provinsi Sulawesi Selatan kepada Dr. Salim. 

Sulsel menyambut baik ajakan kolaborasi yang diusung oleh PKS sebagai upaya memajukan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah khususnya di Sulsel. 

Andi mengapresiasi PKS Sulsel dan para anggotanya yang duduk di legislatif yang telah bekerja sama konstruktif dalam mendukung dan mengkritisi kebijakan pemerintah daerah. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler