jpnn.com - JAKARTA - Ekonom Drajad Wibowo mengatakan, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Rudi Rubiandini merupakan akademisi yang mumpuni dalam bidangnya dan sangat idelialis. Meski begitu karena sudah lama tidak berkomunikasi Drajad tidak mengetahui apakah Rudi tetap idealis seperti dulu.
"Saya memang sering melihat akademisi, aktivis atau siapa saja yang pada awalnya idealis lalu berubah drastis ketika sudah masuk dalam kekuasaan, baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Karena lama tidak berkomunikasi, saya tidak tahu apa yang bersangkutan masih tetap idealis," ujar Drajad saat dihubungi, Rabu (14/8).
BACA JUGA: Rudi Rubiandini Resmi Menyandang Tersangka
Drajad mengaku agak terkejut ketika Rudi bersedia masuk BP Migas lalu menjadi wakil menteri. Sebab, orang-orang seperti dirinya dan Rudi idealnya berada di luar pemerintahan. "Itu yang membuat saya terkejut ketika yang bersangkutan bersedia masuk dalam jajaran pemerintah," ucapnya.
Lebih lanjut, ia meyayangkan jika tuduhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa Rudi menerima suap ternyata terbukti benar. "Jadi, jika benar yang bersangkutan menerima suap seperti tuduhan KPK, saya merasa kehilangan rekan seperjuangan," kata Drajad yang merupakan Wakil Ketua Umum PAN.
BACA JUGA: KPU Harus Jemput Bola ke Kantong TKI
Seperti diketahui, KPK menangkap Rudi di rumahnya yang terletak di Jalan Brawijaya VIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan karena diduga menerima suap. Dari penangkapan itu, KPK mengamankan lima orang termasuk Rudi.
Selain itu, KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang USD400 ribu. Uang itu bukanlah penyerahan pertama karena diduga sudah ada penyerahan sebelumnya. Petugas KPK juga menemukan uang selain USD 400 ribu. Lembaga antirasuah itu juga menyita motor gede. (gi/jpnn)
BACA JUGA: Pascaputusan DKPP, PAN Segera Koordinasi dengan KPU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Curiga Rudi Bermasalah Sejak Lama
Redaktur : Tim Redaksi