Drajat Wibowo: Hukuman Potong Anggaran Bisa Picu Disintegrasi

Rabu, 11 Juni 2014 – 23:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajat Wibowo menilai pernyataan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memangkas anggaran daerah yang tidak patuh pada pemerintah pusat adalah pernyataan berbahaya yang bisa menjadi penyebab disintegrasi bangsa.

"Pernyataan ini berbahaya buat persatuan bangsa karena bagaimana kalau yang dikenakan sanksi atau yang dikatakan tidak patuh itu adalah daerah-daerah yang selama ini sudah mengancam mau memisahkan diri seperti Papua, Papua Barat, Riau dan Aceh?," kata Drajat kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/6).

BACA JUGA: Dorong Prabowo Diadili demi Kepastian Hukum

Selain itu lanjutnya, sikap Jokowi tersebut juga bisa menimbulkan kerusuhan sosial karena daerah-daerah masih mengandalkan pemerintah pusat untuk membayar beberapa kewajibannya seperti gaji pegawai bisa terganggu.

"Yang namanya hukuman dengan pemotongan pasti juga nilainya besar karena potongan kecil tidak memberikan efek jera. Nah, bagaimana daerah membayar gaji guru, dokter, perawat? Ini akan menimbulkan kerusuhan sosial," tambahnya.

BACA JUGA: Wacana Peleburan Kantor Presiden-Wapres, Jokowi Dianggap tak Mandiri

Korban akibat pemotongan ini bukan hanya pada kepala daerah yang tidak patuh tapi lebih banyak pada warga masyarakat daerah itu. Masyarakat yang tidak tahu apa-apa tentang ketidakpatuhan kepada daerah akan menerima imbasnya.

"Kalau dokter atau perawat tidak digaji, mereka tidak akan bekerja dan kalau dokter dan perawat tidak bekerja, maka masyarakat tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan," tegasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Pilpres Hanya Tinggal Mencari Eksekutor Konsep Reformasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... LPSK Cegah Korupsi Internal Lewat Whistleblowing System


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler