jpnn.com, SURABAYA - Nahas menimpa Deddy Indrianto, pengemudi ojek online di Surabaya. Dia tewas setelah motornya dihantam mobil Innova yang dikemudikan Brian Januar Tantom.
Mobil Brian tidak hanya menabrak Deddy. Sebuah motor lain juga menjadi korban kecelakaan pukul 00.15 itu.
BACA JUGA: Begini Kronologi Kecelakaan Sheila Marcia
Kanitlaka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Enny Prihatin Roestam menuturkan, mobil bernopol W 1044 NS yang dikendarai Brian melaju kencang dari timur ke barat.
Sementara itu, dua motor yang menjadi korban berjalan dari arah berlawanan. Deddy mengendari motor Honda Vario putih.
BACA JUGA: Apes, Usai Nyuri Sapi Malah Kecelakaan
Satu motor lainnya, Honda Scoopy, ditumpangi Seliq Sebastian Candra dan Meyvalin Olina. ''Tiga kendaraan itu langsung berhadap-hadapan,'' ujarnya.
Insiden bermula saat mobil Brian tiba-tiba oleng ke kanan dan melaju di jalur berlawanan.
BACA JUGA: Belum Lulus Ikut Konvoi Kelulusan, Dua Tewas
Deddy yang tidak bisa menghindar langsung beradu dengan moncong mobil. Deddy terpelanting ke aspal hingga helmnya pecah.
Jaket hitam kombinasi oranye yang dipakai pun bersimbah darah. Kaki kanan Deddy patah akibat dahsyatnya benturan.
Seliq dan Meyvalin masih cukup beruntung. Mereka hanya terserempet.
Meski begitu, keduanya juga jatuh ke aspal hingga mengakibatkan beberapa luka ringan di bagian kaki.
Akibat tabrakan tersebut, hampir sepertiga bagian kaca kiri mobil Innova silver milik Brian remuk.
Spion kirinya juga tercecer. Selain itu, pintu kiri dekat bagian engsel ringsek.
Namun, Brian tidak lantas menghentikan laju mobilnya. Dia berusaha lari. Brian melanjutkan perjalanan ke timur.
Beberapa warga sempat mengejarnya. Laju mobil Brian bisa dihentikan polisi di kawasan Diponegoro.
Berdasar olah TKP dan tes urine, polisi menyatakan bahwa Brian tidak terindikasi mengemudi dalam kondisi mabuk.
''Tidak ada kandungan alkohol. Dia lari karena takut dimassa,'' kata Enny.
Sementara itu, Hendra Indrianto, adik Deddy, langsung menjemput jenazah korban di RSUD dr Soetomo.
Selang beberapa jam, seorang pria datang ke rumah duka yang beralamat di Karangan 3/30, Sawunggaling, Wonokromo.
Pria bertubuh tegap tersebut mengaku bernama Helmi. Dia menyatakan sebagai perwakilan keluarga Brian dan menyerahkan uang Rp 5 juta.
''Sebagai uang duka katanya,'' ucap Hendra.
Pihak keluarga mengatakan ikhlas dengan kepergian Deddy. ''Mungkin sudah jadi suratan takdir buat kakak saya,'' kata Hendra.
Deddy merupakan alumnus prodi ekonomi Unitomo. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Deddy hidup terpisah dari istrinya, Neni Widiarti. Istrinya tinggal bersama tiga anaknya di Tasikmalaya.
Kali terakhir dia mengunjungi istrinya pada Februari. (mir/c15/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Hadiri Lamaran, Minibus Terguling
Redaktur & Reporter : Natalia