Uji Coba pertama teknologi drone untuk menolong orang di lautan yang dilakukan di Australia Barat telah diakui sukses oleh para relawan di Great Southern, yang menilai teknologi drone mampu menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan pertolongan.
Percobaan, yang dipimpin oleh Tim Penyelamat Laut Albany (Albany Sea Rescue) tanpa keterlibatan pemerintah, telah dilakukan di lokasi memancing popular âSalmon Holesâ di Albany - salah satu lokasi paling terkenal di Pantai di Australia Barat untuk kasus orang tenggelam.
Dalam tiga dekade terakhir, 13 orang tewas di pantai tersebut, dengan banyak korban tersapu ombak dari batu ke laut.
Relawan menerjang kondisi berangin dan mendung pada hari Sabtu (18/3) untuk mencari dan memulihkan sebuah baju selam (wetsuit) berwarna hitam dengan menggunakan drone dan perahu penolong.
Ujicoba drone dilakukan di Salmon Holes dimana 13 orang telah tewas tenggelam selama beberapa dekade terakhir.
Supplied: Brad Harkup
BACA JUGA: Penuhi Tantangan Teman, Remaja Pria Terjun ke Sungai dan Disambar Buaya
"Ini teknologi yang dapat digunakan secepat perahu kami dan cerita [penggunaan drone] itu sendiri adalah sesuatu yang cukup unik," katanya.
BACA JUGA: Warga Australia Rawat Bayi Dari Napi di Penjara Kerobokan Bali
"Ketika kami berada di luar sana, jika kita punya pesawat nirawak di udara perahu penyelamat bisa melihat dengan pasti apa yang dilihat oleh drone, sehingga saat kita melakukan pencarian kita bisa mengarahkan jet ski atau perahu penyelamat.â
Drone menggantikan helikopter
Pesawat nirawak dan peralatan yang digunakan dalam uji coba ini yang berharga sekitar $20.000 atau sekitar Rp205 juta ini adalah milik pribadi anggota ASR, Brad Harkup, yang merupakan operator kendaraan nirawak udara terakreditasi beresmi.
Anggota tim SAR Albany, Brad Harkup adalah operator drone penuh bersertifikat.
Supplied: Brad Harkup
Chris Johns mengatakan menggabungkan teknologi pesawat tanpa awak dengan peralatan penyelamatan lainnya akan membantu ASR memaksimalkan efisiensinya.
"Tim Penyelamat Laut Albany (ASR) memiliki perahu senilai $1 juta (Rp10,2 miliar) ada banyak teknologi di kapal ini," katanya.
"Kami percaya teknologi pesawat tanpa awak adalah satu potongan lain dari teknologi yang memajukan yang perlu kita rangkul."
Chris Johns juga menepis kekhawatiran bahwa nirawak bisa menyesatkan dan menjadi merepotkan selama operasi penyelamatan.
Gambar dari drone dapat dikirim langsung ke kapal tim SAR untuk melakukan pencarian dan operasi penyelamatan.
Supplied: Brad Harkup
BACA JUGA: Bayi Kuda Nil Langka Muncul Perdana di Kebun Binatang Sydney
Diterjemahkan pada puku; 20:00 WIB, 19/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peneliti Australia Ciptakan Tisu Jantung Manusia yang Berdetak