Dua Anak Kuliah, Tentara Nyambi jadi Kusir Delman

Sabtu, 21 Januari 2017 – 05:38 WIB
Sertu Mahdian saat menarik kuda di salah satu pasar tradisional di kawasan Kandangan, Kabupaten HSS, Kamis (19/1). Foto: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Sertu Mahdian (49), merupakan prajurit TNI yang bertugas di Koramil Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel. Di luar jam dinasnya, dia nyambi menjadi penarik delman.

Salahudin, Kandangan

BACA JUGA: Sebuah Pesan dari Panglima Gatot buat Marsekal Hadi

Tik… tok… tik… tok… bunyi derap kuda melintas di Jalan Gambah Dalam, Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.

Di kursi belakang, anak-anak terlihat gembira ikut nebeng. Di kursi depan, Mahdian sibuk memainkan sais untuk mengendalikan kuda. Berhubung satu-satunya di Kandangan, delmannya itu tentu menjadi pusat perhatian.

BACA JUGA: TNI Tegaskan Dukungan, Bang Ara Lontarkan Pujian

Sudah sekitar setahun, pria berpangkat Sertu itu memanfaatkan waktu luang di luar jam dinas menjadi penarik delman.

Mahdian terinspirasi menjadi kusir setelah berlibur bersama keluarga di kawasan Banjarbaru. Tiba-tiba melintas delman di depannya yang saat itu sedang bersantai bersama keluarga, pada awal tahun 2016 lalu.

BACA JUGA: TNI Tangkap WN Amerika Serikat Pakai Kaus Palu Arit

“Melihat ada delman, saya jadi tersirat ingin beli delman juga untuk di Kandangan. Apalagi di Kandangan belum ada delman,” ujar anggota TNI Kodim 1003 Kandangan tersebut.

Dari uang tabungan yang dimilikinya, Mahdian memberanikan diri membeli delman dengan bantuan salah satu temannya asal Bima, Nusa Tenggara Barat. “Satu set delman dibeli puluhan juta harganya waktu itu,” tuturnya.

Setelah delman dibeli, Mahdian mengaku tidak langsung menjadi penarik delman. Sebab, belum bisa mengemudikan delman miliknya.

Setelah belajar beberapa minggu dengan temannya, barulah bisa menjadi kusir. “Sempat khawatir juga awalnya. Setelah merasa bisa, baru saya memberanikan diri menarik delman membawa anak-anak,” katanya.

Dalam sepekan, sekitar empat kali taman dan pasar tradisional disinggahinya. “Setelah lepas dinas sekitar jam empat sore, turun dari rumah menuju taman atau pasar tradisional. Ya sekitar satu jam lah menjadi penarik delman. Jam enam pulang ke rumah,” ujarnya.

Banyak anak-anak kepincut merasakan naik delman. Rutenya mengelilingi Kota Kandangan dari kawasan taman seberang gedung MTQ Kandangan.

“Sekali naik dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer, lima ribu rupiah saja,” tuturnya.

Mahdian mengaku penghasilannya sebagai kusir tidak menentu. Tergantung cuaca, dan banyak tidaknya anak-anak yang bermain di taman atau di pasar tradisional.

“Kalau tidak hujan bisa sampai Rp 100 ribu penghasilannya. Tapi, kalau lagi sepi paling Rp 25 ribu saja,” ucapnya.

Hasil dari menarik delman ini sangat membantunya membiayai kebutuhan rumah tangga. “Alhamdulillah bisa menambah uang untuk kuliah dua anak saya,” terangnya, seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).

Menjadi kusir delman, menurut Mahdian lebih banyak sukanya dibanding duka.

“Dukanya paling saat memasang sepatu kuda, karena susah memasangnya. Banyak sukanya, apalagi kalau melihat anak-anak senang naik delman, saya ikut bahagia,” ungkap pria yang sekitar empat tahun lagi pensiun dari anggota TNI ini.

Sebelum berangkat bertugas di Koramil Daha Selatan, Mahdian selalu memberi makanan dan memandikan kudanya terlebih dulu.

“Bahkan kalau stamina kudanya menurun, makanan kuda yang terdiri dari rumput dan dadak dikasih campuran gula merah (gula aren). Supaya staminanya kembali pulih,” tuntasnya.(ma/dye)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III Kecewa KPK Tak Libatkan TNI di Kasus Bakamla


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Prajurit   TNI  

Terpopuler