PADANG -- Entah apa sebabnya, tiba-tiba salah seorang anggota DPRD Dharmasraya bernama Tarjo kader PKB, tanpa basa-basi memukul anggota DPRD lainnya, Masriqi asal DemokratAkibatnya, Masriqi dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami luka pada pelipis kanan
BACA JUGA: Belum Perlu Sniper
Tidak terima atas kejadian tersebut, Masriqi membawa kasus ini ke jalur hukum
BACA JUGA: Demonstran Rusak Pagar DPRD
Peristiwa memalukan tersebut disaksikan anggota DPRD lainnya.Menurut Kapolres Dharmasraya, AKBP Bambang Pristiwanto melalui Kabag Operasional Kompol Jamalul Ikhsan didampingi Kasubag Humas Ipda Lazuardi, kronologis kejadian Selasa (19/10) sekitar pukul 12.00 WIB, bertempat di ruang sidang DPRD
Sebelum kejadian memalukan itu terjadi, anggota dewan melakukan sidang tertutup membahas pergantian sekretaris dewan (sekwan)
BACA JUGA: Curigai Data Honorer
Mungkin dalam rapat tersebut ada kata-kata yang tidak menyenangkan, sehingga membuat Tarjo tersinggungBegitu sidang usai, Masriqi yang masih berdiri dalam ruangan sidang langsung mendapat bogem mentah dari TarjoMasriqi langsung mengadukan kasus itu ke Polsek PulaupunjungSetelah itu dengan diantar petugas, Masriqi langsung dibawa ke Rumah Sakit Sei Dareh untuk di visum, dan luka akibat bogem mentah tersebut langsung dijahit dengan lima jahitan, dua jahitan untuk bagian dalam dan tiga jahitan untuk bagian luarSelesai mendapat perawatan Masriqi kembali ke Polsek untuk di BAP.
"Saat ini kita baru meminta keterangan atau mem BAP dua orang saksi masing-masing Syahrul Furqan dan Widiatmo dan tidak tertutup mungkinan kita akan memanggil saksi lainnya dan berkas pemukulan tersebut akan kita proses sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.
Sementara itu, Sekwan DDPRD Dharmasraya Mukhlis saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebutKatanya, tidak ada peristiwa adu jotos sesama anggota DPRD Dharmasraya, namun salah seorang anggota DPRD memukul atau meninju anggota Dewan yang bernama Masriqi"Saya tidak tahu bagaimana peristiwa tersebut berlangsung, karena pada saat kejadian saya tidak berada dalam ruanganLantaran rapat yang digelar adalah rapat tertutup membahas pergantian saya selaku Sekwan," jelas Mukhlis
Sementara itu saat Padang Ekspres (grup JPNN) mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada beberapa orang anggota dewan, terkesan anggota dewan tersebut tidak mau bverkomentar banyakBahkan ada yang memilih tidak mau mengangkat HP walau sudah berkali-kali dihubungi
Namun dari salah seorang saksi yakni Syahrul Furqan, dengan singkat hanya menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi karena miss communication"Ini hanyalah kesalahpahaman belaka, serta ditambah lagi dengan emosi yang tidak bisa dikendalikan," ucapnya(ita)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Langsung Ditembak Mati
Redaktur : Tim Redaksi