jpnn.com, JAKARTA - Polisi Militer Kodam (Pomdam) V Brawijaya mengusut dua anggota TNI atas dugaan rasial terhadap mahasiswa Papua dan Papua Barat di Surabaya pada Minggu (18/8) lalu.
Saat ini, pengusutan dugaan kasus rasial sudah memasuki tahap penyidikan.
BACA JUGA: Mahasiswi Papua di Australia: Indonesia Anggap Kita Setengah Manusia
"Hasil penyelidikan, beberapa orang yang di tempat acara itu sudah kelihatan dua orang yang patut diduga merugikan disiplin TNI," kata Kepala Penerangan Kodam V Brawijaya Letkol Arm Imam Haryadi saat dihubungi awak media, Rabu (28/8).
BACA JUGA : Mahasiswi Papua di Australia: "Indonesia Anggap Kita Setengah Manusia"
BACA JUGA: MSM: Tindak Tegas Pelaku Rasial dan Persekusi Terhadap Mahasiswa Papua
Imam menuturkan, dua prajurit TNI yang menjalani proses pemeriksaan yakni Komandan Koramil (Danramil) 0831/02 Tambaksari dan anggota Koramil (Danramil) 0831/02 Tambaksari.
"Ada dua orang itu, yang satunya Pak Danramil sama satu orang anggota. Sementara itu, tiga orang masih kami jadikan saksi," katanya.
BACA JUGA: Danramil Surabaya Diperiksa Kasus Rasisme terhadap Mahasiswa Papua
BACA JUGA : MSM: Tindak Tegas Pelaku Rasial dan Persekusi Terhadap Mahasiswa Papua
Imam beralasan, dua prajurit TNI yang diperiksa karena emosional ketika dugaan penghinaan rasial terjadi. Meski begitu, belum terdapat tersangka atas kasus dugaan penghinaan rasial.
"Untuk keterangan nanti saksi bisa kami tambahi biar memperjelas siapa-siapanya. Tapi sementara kita lihat yang ada di lapangan saja waktu itu," terang dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanggapi Sandiaga Uno Soal Papua, Moeldoko: Jangan Provokatif
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan