jpnn.com, SURABAYA - Polisi tetap fokus menjaga keamanan dan ketertiban meski jalanan lengang karena libur lebaran. Curat, curas, dan curanmor (3C) menjadi perhatian. Khususnya penjambretan.
Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Gani mengatakan, target yang diincar biasanya berupa tas atau benda berharga lain.
BACA JUGA: Tiga Penjambret Wisatawan Asing Diringkus Polisi
Rata-rata korbannya kebanyakan perempuan. Faktor pendorongnya beragam. Bisa kemauan pelaku atau korban.
''Barang bawaan korban bisa jadi penggerak pelaku,'' katanya.
BACA JUGA: Hahaha.. Bandit Cemen, Ketakutan Dibentak Emak - Emak
BACA JUGA : Dua Pemuda Alay Rampas Handphone Milik Driver Ojek Online
Dia mencontohkan, beberapa orang masih suka bermain ponsel saat berkendara. Kondisi itu memancing bandit jalanan untuk beraksi. Bahkan, orang yang tidak berniat mengambil jadi ingin menjambret.
BACA JUGA: Penjahat Rampas Kalung Bocah 8 Tahun
Beberapa lokasi yang sering terjadi penjambretan sudah masuk catatan polisi. Untuk wilayah Sukolilo, salah satunya akses yang menghubungkan Gebang Lor dan Jalan Arif Rahman Hakim.
BACA JUGA : Anggota Geng Motor Nekat Rampas Senjata Api Milik Oknum Polisi, Akhirnya…
Gani mengatakan, pihaknya sudah menangkap beberapa penjambret yang beraksi di kawasan itu. Dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati.
''Terutama ketika melintasi jalanan sepi,'' katanya.
Dia mengatakan, melihat modusnya, pelaku tergoda dengan pancingan barang dari korban.
Saat sibuk bermain ponsel, pelaku bergerak cepat merebutnya. Selain itu, tas selempang turut menjadi sasaran.
Pihaknya mengimbau pengendara agar tidak bermain handphone di jalan. Mereka sebaiknya berhenti dulu untuk cari jalan yang aman, kemudian bisa menerima telepon atau pesan dari ponsel.
''Kalau tas, sebaiknya dipasang dengan ditutupi jaket. Jadi, pakai tas dulu baru jaket. Pencegahan lebih diutamakan,'' katanya.
Pihaknya juga menyiapkan patroli dan kring serse di beberapa lokasi. Mulai di jalan penghubung Gebang Lor-Arif Rahman Hakim, bundaran ITS, sampai wilayah lainnya. Setiap tim terdiri atas 2-3 orang.
Kapolsek Rungkut Kompol I Gede Suartika menambahkan, penjambret kadang tidak mengenal gender korbannya ketika beraksi. Setiap ada kesempatan, mereka langsung melakukan eksekusi.
''Kami imbau barang-barang dimasukkan jok bagi yang bawa sepeda motor. Jadi, nggak ada kesempatan buat jambret untuk mengambil,'' katanya.
Pihaknya pun sudah bergerak mengantisipasi bandit jalanan itu. Salah satunya menyiagakan anggota di titik lokasi yang dinilai rawan jambret.
Di antaranya, MERR-Jalan Ir Soekarno arah Gunung Anyar dan Jalan Kalirungkut. Pihaknya menyiapkan anggota berpakaian preman dan seragam.
''MERR-II C kami tempatkan juga. Kami nggak main-main. Macam-macam, kami tembak,'' tegas mantan Kapolsek Wonokromo itu. (dan/c15/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjambret Bersama Teman Tapi Ditinggal Kabur
Redaktur & Reporter : Natalia