SAGULUNG - Bayu,2 dan Bogas,3 dua bocah warga perumahan Tembesi Lestari RT02/RW04, Sagulung ditemukan tewas dalam sumur di depan rumah Bayu, Sabtu (17/9) sekitar 08.30 WIBBayu merupakan putra ketiga dari empat bersaudara pasangan, Agus,37 dan Delima Simbolon,32 yang tinggal di rumah nomor 55
BACA JUGA: Briptu Norman Mundur dari Kepolisian
Sedangkan Bagas anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan, Heri Subahagia, 40 dan Sumirah,35 yang tinggal di rumah nomor 58.Menurut informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, Yosua,28, warga setempat adalah yang pertama kali melihat kedua bocah itu tewas tenggelam di dasar sumur dengan kedalaman 5 meter tersebut
BACA JUGA: Polisi Razia Penumpang Tujuan Ambon
"Saya pulang kaget kok banyak orang yang cari dua anak ini termasuk DelimaBACA JUGA: Masyarakat NTT Minta Maaf
Setelah ikut mencari beberapa saat, Yosua lantas beranjak menuju ke lokasi sumur yang jaraknya sekitar lima meter dari rumah korban Bayu"Saya tengok ke dalam sumur ada dua pasang sandal anak kecil," ujar Yosua
Melihat itu, Yosua langsung memberitahu kepada warga lainnyaRambe,35 warga yang juga ikut mencari akhirnya menyelam ke dalam sumur"Kami sudah yakin kalau itu sandal mereka (kedua korban, red)Jadi saya langsung turun ke dalam sumur," kata Rambe
Saat hendak menyelam, kondisi air di sumur itu terlihat kotorBegitu Rambe turun ke dalam sumur, dia mendapati kedua bocah sudah tak bernyawa dengan posisi tenggelam di dasar sumur"Pas saya angkat ke permukaan kedua bocah itu sudah tewas," papar Rambe.
Kedua bocah itu sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Graha Hermine di Perumahan Citra Pandawa Asri, Batuaji untuk mendapatkan pertolonganNamun apa hendak dikata, kedua bocah itu tidak tertolong lagiOrang tua dari kedua korban bersama warga langsung membawa pulang jenazah kedua bocah ke rumah duka.
Pantauan Batam Pos (JPNN Grup), suasana duka yang mendalam menyelubungi dua rumah duka yang bersebelahan ituTangis pilu keluarga dan warga sekitar memecahkan keheningan pagi kemarinBagaimana tidak selang beberapa jam saja, dua bocah ini tewas secera serentak"Nggak nyangka, padahal sumur ini sering di datangi anak-anak, tapi baru kali ini ada yang tenggelam," tutur beberapa warga lainnya.
Sumur itu jelas warga merupakan sumur tua yang sudah tak dipakai lagi, namun keadaanya tetap terbuka dan tidak ditutup"Tadi pagi banyak anak-anak yang main, nggak ada firasat apa-apaApalagi bukan kali ini anak-anak main di sekitar sumur iniKaget sudah ada yang bilang tenggelam," ungkap seorang ibu yang tak mau namanya disebutkan
Delima, ibu Bayu yang merupakan salah seorang karyawan di Mall Top100 seakan tidak merelakan kepergian BayuDia terus menggendong anaknya sambil menangis"Tuhan, tolong lah anak saya ini, bangunkan dia Tuhan," Delima terus berteriak dengan air mata berurai di pipinya.
Sementara itu Sumirah ibu Bagas, pingsan di samping jenazah putranyaHeri Subagia bapak Bagas yang merupakan pedagang tahu di Pasar Sagulung terus meneteskan air matanyaKepada beberap wartawan yang mendekatinya dia memaparkan, sebelum kejadian dia berfirasat tidak enak, bahkan dia masih sempat mengulur waktunya berangkat jualan ke pasar"Tadi masih sempat saya suapin Bagas, begitu saya mau berangkat ke pasar, Bagas pergi main ke rumah BayuBeberapa jam kemudian saya dapat kabar, Bagas tewas di dalam sumur," papar Heri
Setelah kejadian itu, warga berencana akan menutupi sumur tersebut"Sumur itu harus segera ditutupDan sumur yang lain yang rata dengan tanah harus ditembok dan diberi pagar,"ujar Heri SubahgiaKorban rencananya akan di makamkan di pemakaman umum Seitemiang, Batuaji(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Mulai Tinggalkan SPN Batua
Redaktur : Tim Redaksi