Dua Bos BUMN Ini Semangat Promosikan Pariwisata Danau Toba

Rabu, 23 Maret 2016 – 17:45 WIB
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN

jpnn.com - SILANGIT – Dua bos BUMN, Arief Wibowo, Dirut PT Garuda Indonesia dan Budi Karya Sumadi, Dirut PT Angkasa Pura II memberi contoh konkret spirit Indonesia Incorporated.

Keduanya mempromosikan pariwisata Danau Toba, saat “Inagural Flight” atau terbang perdana Garuda Indonesia rute Jakarta-Silangit-Sibolga, Selasa, 22 Maret 2016. 

BACA JUGA: Begitu Dilantik, Wali Kota Ini Langsung Bikin Gebrakan

“Kami mendorong pariwisata kita maju, target 20 juta di tahun 2019 tercapai, dan ekonomi masyarakat di kawasan Danau Toba ikut terangkat,” kata Arif Wibowo, mantan Dirut Citilink itu, di Ruang Tunggu F-7, Terminal 2F, Bandara Soekarno Hatta.

Karena alasan itulah, kata Arif, Garuda membuka penerbangan seminggu 3 kali dari Jakarta ke kawasan Danau Toba itu. Dia menyebut Toba adalah destinasi yang iconic, memiliki sejarah panjang dan cerita di balik terbentuknya kaldera raksasa yang kuat sebagai modal untuk eksplorasi lebih dalam di pariwisata. 

BACA JUGA: Hina Polisi di Facebook, Sefri pun Diborgol

“Kami coba, awali dengan dua step, yakni kombinasi rute Jakarta-Silangit-Sibolga, sampai pada kemampuan kita menerbangkan Boing 737-800 ke sana,” kata Arif Wibowo.

Suasana yang sama juga disampaikan Budi Karya Sumadi, Dirut PT Angkasa Pura II yang diamanati Presiden Joko Widodo untuk menyempurnakan fasilitas bandara di ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut itu. 

BACA JUGA: Suami Bacok Istri Lantaran Susah Dibilangin

Untuk alasan keamanan, bandara yang berada di Siborong-Borong itu akan diperlebar landasannya hingga 45 meter, dan memperpanjang dari 2.400 menjadi 2.650 meter. “September nanti menjelang Festival Danau Toba dan perayaan Natal Desember 2016, sudah selesai dan bisa didarati pesawat berbadan besar,” ungkap Budi Karya. 

Mantan Dirut Taman Impian Jaya Ancol ini membayangkan, perjuangan orang menuju Danau Toba sekarang ini memang tidak mudah. Turun di Kuala Namu, harus menempuh jalan darat 4-5 jam. 

“Karena itu, terima kasih pada Garuda yang dengan segala perjuangan, bisa menerbangi Silangit, dan langsung di atas danau yang legendaris itu,” jelas Budi

Pada penerbangan perdana Garuda Indonesia itu, Plt Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi lagi-lagi mengucapkan terima kasih atas kerja cepat dan kompak selama ini. 

Terutama, Kemenhub, Kemenpar, Kemen-PUPR, dan Kemen-BUMN, yang langsung mengerahkan dua BUMN terkait, yakni PT Garuda dan PT AP II. Sementara, armada yang akan dioperasikan dalam penerbangan ke Silangit ini adalah pesawat Bombardier CRJ-1000 NextGen “Explore Jet” berkapasitas 96 penumpang dengan konfigurasi all economy class.

Hingga saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan total armada 18 Bombardier CRJ-1000 NextGen dengan rata-rata usia 1.78 tahun. Sejak 2013, Garuda memperkenalkan sub-brand “Explore” dan “Explore Jet”, yaitu pesawat ATR72-600 dan Bombardier CRJ1000 NextGen yang mampu melayani rute-rute penerbangan ke wilayah-wilayah potensial di Barat dan Timur Indonesia yang memiliki keterbatasan landasan.

Saat penerbangan perdana yang diikuti 12 Pemimpin Redaksi dan 5 wartawan itu, memang terasa, keunggulan armada Bombardier CRJ-1000 NextGen ini. Kursinya nyaman, jarak kursi lebih lapang dan jarak ruang kaki sampai 31 inci. 

Cukup longgar bagi orang yang tingginya di atas 175 cm. Kabin juga cukup tenang, dengan tas tenteng penyimpan laptop, sudah aman. Penerangan lampu LED dan suara mesin jetnya halus. Fasilitas bagasi 20 kg, inflight magazine, dan sajian nasi goring plus ayam mentega memberi rasa nyaman selama penerbangan.

Performa yang ramah lingkungan, dengan efisiensi bahan bakar dan tingkat emisi yang lebih rendah, dan lincah. Sempat ada pertanyaan, mengapa landingnya agak keras, seperti dipaksa? “Itu sengaja dilakukan, antisipasi turun di landasan pendek. Kalau landasan panjang tentu bisa turun lebih smooth,” jawab Arif Wibowo lagi.

Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata RI, juga menyambut antusias dan mengucapkan terima kasih atas penerbangan perdana itu. Dia melaporkan kepada para bupati, gubernur dan semua stakeholder di daerah, bahwa proses finalisasi Badan Otorita Pariwisata Danau Toba sedang dikebut. 

“Semoga semuanya lancar, dan kawasan wisata yang indah ini segera menjadi destinasi kelas dunia,” kata Hiramsyah.

Secara khusus Hiram juga terpana melihat panorama Silangit, menatap kaldera Danau Toba dari ketinggian. Sama tingginya dengan kumpulan awan putih yang menggantung di seputar danau sepanjang 100 km, selebar 30 km itu. Imajinasi orang terbang ke negeri di atas awan, dengan suhu rata-rata 16-19 derajad Celcius. “Pulau Samosir saja, itu lebih luas dari Singapura lho. Ini anugeran Tuhan yang luar biasa,” akunya.

Kesan Hiram, destinasi Toba itu bukan hanya indah di tempat tujuan. Tetapi juga indah selama perjalanan. Menerobos awan, mengintip bukit-bukit dengan kontur yang khas dari atas langit. Sesekali ada hamparan padi menghijau berderet, seperti padang golf. “Saya membayangkan, seperti Swiss, bukit, hijau, awan, ” kata Hiramsyah.

Ke depan, Garuda Indonesia tengah merencanakan pengembangan 9 rute dari dan ke Silangit yang terhubung dengan beberapa kota di Sumatera antara lain Medan, Sibolga, Gunung Sitoli, Aek Gondang (Padang Sidempuan), Dumai, Pekanbaru, Batam dan Padang. 

Saat ini, melayani 77 destinasi di seluruh dunia, 17 internasional dan 60 domestic termasuk berbagai lokasi-lokasi eksotis di Indonesia.‎(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wika Punya Peran Ganda di Proyek Tol Sumo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler