MALANG - Pemain Arema tengah resahSebab, sampai kemarin mereka belum juga mendapat gaji selama dua bulan
BACA JUGA: Ganti Massa Pro-PSSI Segel Kemenpora
Konsentrasi mereka pun kini terpecahSejumlah pemain Arema pun mulai membandingkan kondisi Arema sebagai kontestan Indonesia Super League (ISL) dengan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI)
BACA JUGA: MU9 Anggap PSM Masih Terlalu Tangguh
Mereka menilai LPI lebih menjamin masa depan pemainBACA JUGA: Pujian Van Gaal buat Kraft
Bener Bang" Kalau memang iya, tentu enak pemain yang saat ini berlaga untuk LPIBandingkan dengan kami" Kami tim juara, tapi gaji kayak gini," ujar pemain yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan tersebut.Sebagaimana diberitakan, penggawa tim yang berdiri sejak 11 Agustus 1987 tersebut kini tengah menuntut manajemen segera membayar gaji pemain dan pelatih yang tertunggak dua bulanPemain akan menunggu pembayaran gaji sampai tim berlaga di Jepang menghadapi Cerezo Osaka.
Jika tidak dibayar, pemain mengancam akan memboikot pertandingan Arema di ISL dalam paket laga tandang ke Papua menghadapi Persipura Jayapura (7/3) dan Persiwa Wamena (10/3)Mereka siap tidak akan melanjutkan perjalanan ke Papua, namun potong kompas ke Malang saat tim kembali ke Indonesia usai dari Jepang pada 3 Maret.
Salah satu pemain lagi yang kerap menjadi langganan posisi inti mengatakan, dia dan rekan-rekannya tidak takut dikenai sanksi oleh manajemen AremaKemungkinan terburuk, yakni dicoret, juga sudah siap mereka terima"Arema ini tim besarKami masih yakin jika kami keluar, banyak tim lain yang siap menampung kamiSekarang, kami masih menunggu realisasi janji-janji dari manajemen AremaJangan bayar kami dengan janji-janji," tandas dia
Asisten Manajer Arema Abriadi Muhara mengatakan, sampai saat ini manajemen tetap mengusahakan pembayaran gaji bagi Zulkifli Syukur dan kawan-kawanManajemen tetap optimistis segera bisa merealisasikan pembayaran gaji selama dua bulan.
Abriadi menyadari manajemen Arema belum bisa menepati janji akan membayar gaji pemain jelang keberangkatan ke Jepang"Kami masih mengupayakannyaKami masih yakin bisa membayar gaji pemain saat mereka bertanding di Jepang," ujar dia.
Menariknya, di sisi lain, pria yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana pertandingan (panpel) Arema tersebut mengatakan, manajemen sudah bertemu dengan pemain Kamis (25/2) sore laluDari pertemuan tersebut, pemain Arema berkomitmen untuk berlatih dan menjalani pertandingan di Liga Champions Asia (LCA) maupun Indonesia Super League (ISL).
"Ya, kami sudah berbicara dengan pemain dan mereka menyatakan kesiapannya berlaga di Jepang maupun PapuaMereka sangat siap dan berkomitmen menyelesaikan semua jadwal Arema di LCA maupun ISLKami meminta mereka jangan memikirkan gaji duluBiarkan kami di manajemen yang membereskannya dan mendistribusikan untuk pemain," ungkap alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tersebut.
Tetapi, keterangan Abriadi bertolak belakang dengan pengakuan pemainEmpat pemain Arema yang dihubungi kemarin menyatakan tidak ada pertemuan antara manajemen dengan Muhammad Ridhuan dan kawan-kawan"Tidak tahu, MasSoalnya aku cuma di rumah aja dari kemarin (Kamis, 24/2)," ujar salah satu pemain.
Pemain lain juga menyatakan tidak tahu dengan pertemuan tersebut"Pertemuan apaan Bang" Saya gak tahuKalaupun ada, mungkin hanya dengan perwakilan pemain," ucap diaSalah satu gelandang Arema malah memastikan tidak ada pertemuan antara manajemen dengan pemain"Tidak ada," ujar dia(did/yn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem Pembinaan PSSI Justru Hambat Sepak Bola
Redaktur : Tim Redaksi