Dua Direktur Korban Penipuan Modus Minta Transfer

Minggu, 26 Januari 2014 – 04:54 WIB

jpnn.com - PALEMBANG – Dua direktur perusahaan alat kesehatan (Alkes), tertipu pelaku kejahatan yang meminta sejumlah uang melalui handphone (HP). Modusnya pelaku mengaku direktur rumah sakit yang akan menawarkan proyek pengadaan Alkes. Sebelumnya pelaku meminta sejumlah uang kepada korban dengan alasan untuk biaya anak wisuda.

Kejadian tersebut terungkap setelah korbannya melaporkan modus penipuan tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polda Sumsel, Jumat (24/1).

BACA JUGA: Diberi HP, Siswa SMP Dicabuli

Korban pertama, dialami Gusmiyanti Herni (59), Direktur salah satu perusahaan alat kesehatan, warga Jl HBR Motik Komplek Bougenvile Mas, Kelurahan Karya Baru, Alang-Alang Lebar.

Dalam laporannya, diceritakan sebelumnya pelaku mengaku dr Anang Tribowo (Direktur RS Mata) menghubungi korban lewat handphone.

BACA JUGA: Sindikat Ganja Nekat Tabrak Intel Kodim

Dengan alasan anaknya mau wisuda, pelaku kemudian meminjam uang kepada korban Rp 70 juta. Pelaku juga berjanji akan memberikan proyek pengadaan alat kesehatan Rs Mata kepada perusahaan korban.

Dengan iming-iming tersebut, korban pun akhirnya mau dan mengirmkan uang via transfer ke rekening yang diberikan pelaku. Korban kemudian mengirimkan uang melalui rekening Bank BCA dan BNI, pada Kamis, 23 Januari 2014.

BACA JUGA: Karena Malu, Ibu Sayat Leher Bayi

Sekitar pukul 20.00 WIB pada hari itu juga, korban pun menemui dr Anang Tribowo yang saat itu sedang berada di Klinik Muhamad Ali, Cinde. Namun setelah bertemu dengan dr Anang yang asli, ternyata korban diketahui telah tertipu.

“Ya saat itu dia (korban,red) datang ke tempat praktek saya. Saya baru tahu dan saya juga baru kenal dengan korban. Saya terkejut, kenapa dia percaya banget dengan orang yang nelpon (pelaku,red). Padahal saya tidak pernah kenal sebelumnya dan tidak meminta sejumlah uang,” ujar dr Anang, dikonfirmasi kemarin (25/1).

Korban kedua dialami Merani (52) juga Direktur salah satu perusahaan yang bergerak di bidang alkes. Warga Pangeran Ayin, Lrg Damai, Kenten Laut, Banyuasin ini ditipu pelaku yang mengaku sebagai dr H Dedy Nugroho, (Direktur Rumah Sakit Pelabuhan   Boom Baru).

Dalam laporannya, pelaku menghubungi karyawan korban bahwa dirinya mempunyai proyek pengadaan alat laboratorium yang akan diserahkan ke perusahaan korban. Kemudian  pelaku meminta uang kepada karyawannya untuk kepeluan anak wisuda.

Lantaran karyawannya tidak memiliki uang, kemudian menyarankan untuk menghubungi korban selaku direktur.

Selanjutnya pada Kamis (23/1) sekitar pukul 08.00 WIB, korban pun mengirimkan uang kepada pelaku sebanyak Rp 10 juta. Keesokan harinya, (24/1) sekitar pukul 08.00 WIB, korban kembali mengirimkan uang sebanyak Rp 20 juta. Namun saat dicek ke dr H Dedy Nugroho, Direktur RSP Boombaru yang asli, ternyata tidak benar pernah miminta sejumlah uang untuk keperluan wisuda.

“Anak saya belum ada yang wisuda mas masih kecil semua. Sebelumnya, memang ada dua distributor yang mengkonfirmasi ke saya apakah saya meminta uang, dan saya jelaskan tidak pernah. Nah yang satu ini (korban,red) belum sempat konfirmasi ke saya. Setelah korban mengirimkan uang baru dikonfirmasi.,” sesalnya, dan berharap agar distributor alkes segera menghubungi rumah sakit yang bersangkutan bila ada modus kejahatan yang mengaku direktur rumah sakit dan meminta sejumlah uang.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova membenarkan pihaknya telah menerima laporan korban. Selanjutnya laporan korban akan diperiksa dan ditindalanjuti.

“Saya himbau agar masyarakat jangan mudah percaya dengan modus penipuan melalaui handphone dan meminta sejumlah uang. Apalagi kalau orang tersebut tidak dikenal dan hanya mengaku-ngaku saja,” ungkapnya. (gti)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdalih Jual Sabu untuk Biaya Kuliah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler