Dua Faksi PKS Menyatu Dalam Kubu Pragmatis

Senin, 25 April 2011 – 22:00 WIB

JAKARTA - Pendiri Partai Keadilan (PK), Yusuf Supendi, meminta mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid untuk bersikap jujur dan objektif dalam melihat realita di PKSYusuf menegaskan, jika Hidayat tidak sanggup bersikap jujur dan objektif maka sebaiknya diam saja.

"Apabila saudara Hidayat Nur Wahid tidak dapat memberikan keterangan yang lurus, jujur dan objektif saya sarankan dia lebih baik diam," tegas Yusuf Supendi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/5).

Permintaan Yusuf Supendi terhadap Hidayat Nur Wahid tersebut terkait adanya bantahan dari mantan Ketua MPR RI itu yang menyebut bahwa di PKS tidak ada faksi tua dan faksi muda

BACA JUGA: Marzuki Tuding Arifinto Hanya Umbar Wacana

Yusuf menegaskan bahwa selain dirinya, faksi tua di PKS itu termasuk pula Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno dan Mu"tammimul Ula Sumeti.

"Sementara yang menamakan kelompoknya sebagai faksi muda antara lain Anis Matta dan Luthfi Hasan Ishaq dengan dukungan penuh faksi tua Hilmi Aminuddin
Kubu muda kalau diprosentase sekitar 20 persen pada Pemilu 2004 memilih pasangan Wiranto yang berarti melanggar keputusan Majelis Syuro," tandas Yusuf

BACA JUGA: Diplomat Non Karir Blunder Pemerintah



Sementara kubu tua, lanjutnya, saat itu memilih capres Amien Rais
"Pasca-Pemilu 2009, terjadi sebuah kewajaran di internal PKS dengan mengklaim tidak ada kubu tua dan kubu muda

BACA JUGA: Ada yang Mau Obok-Obok DPR ?

Mereka menyatu dan meleburkan diri sebagai kubu pragmatisBarangkali itu yang diamksud oleh Hidayat Nurwahid, hanya ada satu kubu, yakni kubu pragmatis," tukasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tunggu Nasib DGI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler