Dua Gol Cepat Kitchee FC Bikin Sial Arema

Kamis, 15 Mei 2014 – 07:29 WIB

jpnn.com - HONGKONG - Perjalanan Arema Cronous di Piala AFC 2014 kali ini ternyata hanya mentok di babak 16 Besar. Ambisi mengikuti jejak sesama klub dari Indonesia, Persipura Jayapura, lolos ke babak perempat final harus dikubur dalam-dalam. Itu setelah Singo Edan tidak berdaya ketika bermain di kandang Kitchee FC, tadi malam.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Mong Kok Stadium, Hong Kong, Arema harus legowo dengan keunggulan dua gol tuan rumah. Sialnya, tuan rumah sudah memastikan langkahnya ke babak perempat final hanya dalam sembilan menit. Jang Kyung-jin mengawali kesialan Arema di menit kelima.

BACA JUGA: Era Baru Mou Dimulai

Empat menit kemudian, klub yang dijuluki Barcelona-nya Hong Kong itu menggandakan skor lewat gol attacking midfielder andalannya, Lam Ka Wai. Sekalipun sempat menguasai jalannya pertandingan pada babak kedua, namun tidak satu pun gol yang mampu diciptakan oleh Ahmad Bustomi dkk.

Dengan kegagalan ini, maka pupus sudah harapan manajemen klub yang menjadi kandidat juara Indonesia Super League (ISL) 2014 itu untuk meraih prestasi ganda terbaiknya tahun ini. Juara ISL dan melenggang ke level tertinggi di Piala AFC. Artinya, tinggal trofi ISL-lah satu-satunya harapan Arema tahun ini.

BACA JUGA: Loew Puas dengan Pasukan Mudanya

Kepada Jawa Pos usai pertandingan, General Manager (GM) Arema, Ruddy Widodo menyebut hasil di Hong Kong ini sudah yang maksimal dari pemain dan pelatih.

"Kami datang ke sini itu tentunya untuk menang, tapi inilah sepakbola, ada yang menang dan kalah. Kami belum mampu memberikan yang terbaik untuk nama Indonesia, kami mohon maaf," ujarnya melalui layanan Blackberry Messenger.

BACA JUGA: Serena Melenggang, Venus Tumbang

Kegagalan ini diharapkan tidak membuat publik Malang dan Indonesia kecewa. Sebaliknya, dia menganggap ada hikmah yang bisa dipetik dengan kekalahan kali ini. Bahwa sudah waktunya bagi Arema untuk mengembalikan trofi ISL sebagai lambang supremasi sepakbola nasional ke kota itu seperti era 2009-2010 silam.

Pun demikian bagi pemain dan pelatih. Dengan kekalahan ini trofi juara ISL menjadi harga mati yang harus diraih. "Ini seakan menjadi semangat baru bagi seluruh penggawa tim ini. Prestasi maksimal di kompetisi domestik jangan sampai gagal didapatkan kembali. Ayo fokus ke ISL," tegasnya.

Sementara itu, terkait dengan kegagalan anak asuhnya melepaskan diri dari tekanan tuan rumah, pelatih Suharno menyayangkan apa yang dialami pemainnya di awal babak pertama. Pada menit-menit awal di babak pertama, permainan Arema terlihat gugup dan banyak melakukan kesalahan sendiri.

Pelatih asli Klaten itu menyebut anak asuhnya kaget dengan dua gol cepat Kitchee di sembilan menit pertama. "Apalagi, kami juga sedikit kesulitan untuk adaptasi dengan lapangan. Di babak kedua kami memang sempat bangkit, tapi tetap saja anak-anak gagal mengubah kedudukan," ungkapnya.

Sekadar diketahui, Arema memang tidak paham benar dengan kondisi lapangan di stadion Mong Kok tersebut. Pasalnya, tuan rumah tidak menjalankan regulasi pertandingan. Sehari sebelum laga, pihak tuan rumah membatalkan sesi jajal lapangan kepada Arema tanpa sebab. Arema pun hanya berlatih di lapangan lain. bukan di Mong Kok Stadium.(ren)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kegagalan Benfica dan Kutukan Bela Guttman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler