Dua Guru SD Mesum, Digerebek Warga

Ibu dan Anak Sama Masukkan Lelaki Lain

Sabtu, 31 Juli 2010 – 15:18 WIB
PROBOLINGGO - Dunia pendidikan di Kota Probolinggo kembali tercorengKali ini bukan kasus "pintu belakang" penerimaan siswa baru melainkan tindakan asusila

BACA JUGA: Ciamis Terima 204 Formasi CPNS Baru

Dua orang guru SDN Jrebeng Lor 5 digerebek saat berada di dalam kamar pada Jumat (30/7) dini hari
Parahnya, kedua guru tersebut masih berstatus suami dan istri orang.

Penggerebekan itu rupanya sudah direncanakan oleh warga di Jl Achmad Dahlan RT 1/RW 1, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo

BACA JUGA: Paparkan Disertasi, Korban Lapindo Berapi-api

"Warga sudah mengamati keberadaan mereka
Lucu itu ceritanya

BACA JUGA: Dikira Penculik Dihajar Massa

Tidak anaknya saja, ibunya juga sama laki-laki di kamar," ujar Lurah Kebonsari Wetan M Rofi"i kemarin.

Dari informasi yang dihimpun, Mismiarwati, 50, dan putrinya, Siti Aisah, 30, tinggal di satu rumah di lingkungan RT 1/RW 1 Jl Achmad DahlanMismiarwati sudah menyandang status jandaSedangkan Siti yang tercatat sebagai guru di SDN Jrebeng Lor 5 masih dalam proses perceraian dengan suaminyaSidang perceraiannya pun baru digelar sekali.

Namun, warga sekitar sudah mengetahui Siti punya hubungan dengan seorang lelaki bernama Nurhayadi, 47Dia warga Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten ProbolinggoNurhayadi juga guru SDN Jrebeng Lor 5Nah, Nurhayadi kerap datang dan menginap di rumah SitiItu yang membuat warga sekitar gemas.

"Pak RT sudah memperingatkan selama empat kali, tapi tidak digubrisKarena tidak digubris sama Nurhayadi, akhirnya warga marah dan menggerebek rumah MismiarwatiWaktu diperingatkan, dia (Nurhayadi) hanya bilang iya-iya saja," imbuh Lurah M Rofi"i.

Menurutnya, warga sudah nyanggong Nurhayadi sejak Kamis (29/7) malamSampai pukul 00.00 Nurhayadi tidak terlihat keluar dari rumah Siti yang belum dikaruniai anak dari pernikahannyaAkhirnya pukul 00.10 (30/7) warga langsung melakukan penggerebekan dan mengamankan Nurhayadi sedang berada di kamar dengan Siti.

Tapi, warga dibikin terkejut saat melakukan penggerebekan itu"Ternyata di kamar lainnya, ibunya Siti juga sekamar dengan laki-laki yang bukan suaminyaJadi ibu dan anak ini sama-sama memasukkan laki-laki ke rumahnya," tutur Lurah Rofi"i.

Saat itu Mismiarwati sedang di kamar dengan lelaki bernama Sujono, 54Sujono mengaku tinggal di daerah Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan dan berstatus dudaBaik Mirmiarwati dan Sujono juga belum mempunyai ikatan pernikahan.

Dua pasangan selingkuh itu akhirnya dibawa ke balai RW untuk menjalani identifikasiTapi, saat itu Nurhayadi sempat menjadi bulan-bulanan massaIa menerima bogem mentah dari warga yang sudah geram dengan tingkah lakunya.

Di balai RW, Nurhayadi mengaku sudah mempunyai istri yang tinggal di Desa PajuranganSebelumnya Nurhayadi pernah menikah dan punya dua anakKemudian Nurhayadi bercerai, lalu menikah lagi dengan orang lainTapi, ia belum dikaruniai anakDi pernikahan keduanya, Nurhayadi justru berselingkuh dengan Siti yang kini belum resmi cerai dengan suaminya.

Berbeda dengan Siti-Nurhayadi, pasangan Mismiarwati dan Sujono di balai RW membuat surat pernyataanIsinya, Mismiarwati menyatakan siap untuk menikahMereka berdua juga sepakat untuk segera melengkapi keperluan administrasi demi pernikahannya.

"Mismiarwati dan Sujono mau menikah jadi tidak kami bawa ke kantor polisiKalau Siti dan Nurhayadi mereka masih sama-sama punya status pernikahan dengan orang lain, jadi kami serahkan ke pihak kepolisian," ungkap M Rofi"i.

Malam itu juga keduanya dibawa ke Mapolresta Probolinggo untuk menjalani pemeriksaanDitanya soal aksi massa yang menyerang Nurhayadi, lurah mengatakan kalau Nurhayadi sudah bertingkah dan tidak menghiraukan himbauan"Warga gregeten sudahMangkel soalnya tidak direkenSemoga ini menjadi efek jera dan tidak merambat ke yang lain," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Probolinggo AKP Agus Supriyanto membenarkan jika Siti dan Nurhayadi diamankan di kantornya"Sudah kami periksa tapi masih menunggu laporan dari pihak yang dirugikan," ujar kasat.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Probolinggo Maksum Subani menyatakan pihaknya bakal membuat tim"Akan menurunkan timKalau hasilnya sudah jelas, akan ada tindakan sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku," tutur Maksum dalam pesan singkatnya kepada Radar Bromo kemarin(fa/yud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Elpiji di Mojokerto Merosot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler