Dua Juta Siswa SMA Ikuti UN Besok Lusa

Sabtu, 16 April 2011 – 08:41 WIB

JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 tidak lama lagiSenin pekan depan, sekitar dua juta siswa SMA se-Indonesia akan mengikuti ujian akhir yang menentukan kelulusan mereka tersebut

BACA JUGA: Mendiknas Peringatkan Rektor Universitas Tri Sakti

Pemerintah menyatakan telah melakukan persiapan yang matang, termasuk pendistribusian, pengawasan hingga pengamanan pelaksaanaan UN.

"Distribusi diharapkan dalam dua hari ini sudah masuk rayon-rayon
Di situ sudah ada paket-paketnya jadi tidak akan ada sekolah yang kelebihan soal

BACA JUGA: Nilai US Jeblok, Akreditasi Terancam Melorot

Soal pengamanan, Kapolri sudah berikan instruksi di daerah untuk mengamankan jalannya UN," papar Mendiknas Muhammad Nuh di gedung Kemendiknas, kemarin (15/4)


Nuh melanjutkan, untuk menghindari sabotase, pihak sekolah yang mengambil paket soal ujian, harus didampingi

BACA JUGA: Deadline Pengiriman Nilai US Diperpanjang Sebelum UN

Di samping itu, pemerintah telah menyiapkan lima paket soal dalam UNHal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kemungkinan kebocoran soal dan kecurangan selama UNMantan Menkominfo itu juga menghimbau para peserta UN untuk tidak mudah mempercayai adanya informasi terkait bocoran soal"Karena pernah kita dapat informasi, bocoran soal itu dimuat di salah satu majalah anak mudaKita langsung cek, dan ternyata soalnya berbeda," urainya

Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan Kemendiknas, total jumlah peserta UN adalah 10.408.562 siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA dari seluruh IndonesiaRinciannya, sebanyak 2.442.599 siswa tingkat SMA, 3.716.596 siswa tingkat SMP dan 4.249.367 siswa tingkat SDDari jumlah siswa tingkat SMA, tercatat sebanyak 1.196.136 siswa SMA, 287.931 (MA), dan 958.532 (SMK)

Jumlah peserta UN tingkat SMA tertinggi berasal dari provinsi Jatim, yakni sebanyak 2.491 siswaPeserta terbanyak kedua berasal dari provinsi Jabar dengan jumlah peserta 2.077 siswaSementara jumlah peserta yang paling sedikit berasal dari provinsi Gorontalo, yakni hanya sebanyak 79 siswa

Sesuai dengan sistem penilaian baru terkait penentu kelulusan, pihak sekolah peserta UN telah menyerahkan nilai ujian sekolah para siswanyaSeperti diketahui sistem penilain kelulusan yang baru, melibatkan pihak sekolah, dimana proporsi kelulusan 60-40 persen untuk gabungan nilai UN dan ujian sekolah (US)Menurut data Kemendiknas, rata-rata hasil ujian sekolah tingkat nasional adalah 8,11, dimana nilai minimum adalah 4,05 dan nilai tertinggi adalah 9,99Di provinsi Jatim, rata-rata nilai ujian sekolah peserta UN adalah 8,32, dengan nilai terendah 4,45 dan nilai tertinggi 9,79Sementara di provinsi Bali rata-rata nilai ujian sekolah para siswanya mencapai 8,51, dimana nilai terendah adalah 7,15 dan nilai tertinggi 9,65.
Menurut Muhammad Nuh, dari data tersebut, pihaknya bisa memonitor sejumlah sekolah yang hasil ujian sekolahnya jeblokDari situ, pihaknya menghimbau sejumlah

sekolah terkait untuk melakukan pengawasan luar biasa terhadap para siswa yang nilainya tergolong rendah?Karena kalau nilai ujian sekolahnya sudah jeblok, siswanya harus bisa mendapat nilai bagus dalam UNKalau tidak, ya tidak lulus,?katanya

Di samping pengawasan, pemerintah juga menjanjikan hadiah bagi sekolah yang nilai UN siswanya memiliki disparitas signifikan dengan nilai sekolahDimana, rata-rata nilai UN sekolah tersebut lebih tinggi dibanding nilai ujian sekolahnya"Kalau ada disparitas antara (nilai) UN-nya dengan ujian sekolah akan kami rekomendasikan kepada Badan Akreditasi Nasional yang melakukan akreditasi apa dia A, B, atau CIni salah satu komponen saat melakukan akreditasi, sehingga jangan sampai nilai UN jauh di bawah nilai ujian sekolahnya," kata Nuh

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tersebut menyampaikan, jika nilai UN siswa lebih tinggi dibandingkan nilai sekolah maka kualitas sekolah tersebut melebihi rata-rata nasionalDari situ, kata Mendiknas, sekolah diberikan insentif dalam bentuk akreditasiAkan tetapi, jika sebaliknya, nilai sekolah 9,9 dan nilai UN 4,5 maka diberikan disinsentif"Karena ada perbedaan signifikan antara nilai sekolah dan UN," katanya

Sementara itu, terkait putusan kasasi MA pada 2009 menyatakan melarang ujian nasional, Nuh menyatakan pihaknya telah menerima putusan tersebutNamun dia menegaskan pelaksanaan UN tahun ini tidak akan dihentikanNuh menyadari permintaan pelarangan UN tersebut menyangkut perbaikan fasilitas sekolah dan peningkatan kualitas guruTerkait hal tersebut, dia menegaskan, sejak anggaran pendidikan dikucurkan, pihaknya telah melakukan sejumlah perbaikan

"Uang sekian ratus triliun untuk apa kalau bukan untuk perbaikanSelama ada sekolah yang rusak, jangan ada UN, gitu kan maksudnyaYang nggak rusak puluhan ribu, masak kita menunggu yang rusak diperbaiki dulu (baru ada UN)," tegasnya

Seperti diketahui, pelaksanaan UN Utama 2010/2011 jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) akan dilaksanakan pada 18-21 April 2011 dan UN Susulan? pada 25-28 April 2011Sementara UN Utama jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan SMA Luar Biasa (SMALB) pada 18-20 April 2011 dan UN Susulan pada 25-27 April 2011(ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Dalam Posisi Terjepit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler