Dua Kakak Beradik Diterkam Buaya saat Mencari Kerang di Muara Sungai

Senin, 28 September 2020 – 22:45 WIB
Seekor buaya muara. Foto: dokumen ANTARA /Muhammad Arif Pribadi/pd.

jpnn.com, SAMPIT - Isnawati dan Rama warga warga Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diterkam buaya saat mencari kerang di muara Sungai Lampuyang, Senin (28/9).

Akibat kejadian itu, dua korban yang masih kakak beradik tersebut mengalami luka-luka.

BACA JUGA: Pasangan Sejoli Bukan Muhrim Berduaan Dalam Rumah, Warga Curiga Lantas Digerebek, Oh Ternyata

"Isnawati mengalami luka serius, sedangkan adiknya terluka kena cakar buaya. Untung warga lainnya cepat menolong dan buayanya langsung kabur," kata Kepala Desa Lampuyang, Muksin di Sampit, Senin (28/9).

Menurut Muksin, selama ini sebagian masyarakat desa setempat merupakan pencari kerang di muara Sungai Lampuyang. Warga biasanya mencari kerang saat sungai surut, saat ini air surut pada sore hingga malam hari.

BACA JUGA: Kepala Suku Anak Dalam Minta Pelaku Dihukum Mati

Saat menjalankan pekerjaan pada Minggu (27/9) sekitar pukul 19.00 WIB, kedua kakak beradik itu turun mencari kerang ke muara sungai dekat pantai.

Kemunculan buaya memang sudah sering terjadi, namun selama ini buaya tidak sampai naik ke pinggir dekat lokasi warga biasanya mencari kerang.

BACA JUGA: Seekor Buaya Teror Warga Sekitar Sungai Deli, Heboh!

Saat itu awalnya adik korban yang sempat diserang buaya dan cakaran satwa buas itu sempat mengenai tubuh. Untungnya saat itu sang adik sempat menyelamatkan diri dan kabur menuju pantai.

Nahas dialami korban saat mendatangi sang adik. Di tengah jalan yang berlumpur, dia diserang buaya muara yang panjangnya diperkirakan sekitar 1,5 meter.

Ibu dua anak itu digigit di bagian kaki dan sempat hendak ditarik ke dalam sungai. Korban berteriak sehingga warga sesama pencari kerang yang melihat kejadian itu langsung menolong menyelamatkan, sementara buaya langsung menghilang ke dalam sungai.

Akibat kejadian itu, korban menderita sejumlah luka di kaki bekas gigitan buaya. Korban langsung dievakuasi untuk diobati.

"Sebenarnya warga kami ini sudah terbiasa melihat kemunculan buaya, bahkan ada yang lebih dari 10 meter. Kalau mau melihat, tunggu saja saat malam pasti banyak muncul. Mungkin saat itu buayanya lapar sehingga menyerang. Saat ini habitatnya mungkin sudah rusak akibat sungai diduga semakin tercemar sehingga buaya makin kesulitan mencari makan dan akhirnya menyerang manusia," ujar Muksin.

Menurut Muksin, ini merupakan kejadian kedua insiden buaya menyerang warga pencari kerang. Juni lalu, seorang pria pencari kerang juga diserang buaya, namun berhasil selamat.

Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya segera turun ke lokasi insiden sambaran buaya tersebut.

BACA JUGA: Berita Duka: Bripka Iwan Sukmana Meninggal Dunia, Kondisi Mengenaskan

"Kalau dilihat dari foto luka bekas gigitannya, itu buaya muara. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan buaya. Hindari lokasi-lokasi rawan kemunculan buaya, khususnya pada senja hingga subuh," demikian Muriansyah.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler