Dua Kapal Ikan Asal Filipina Ditenggelamkan

Minggu, 02 April 2017 – 09:33 WIB
Dua kapal ikan asing ini merupakan pelaku penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) yakni KM. Sino 26 dan KM. Sino 35 dilakukan pemusnahan dan penenggelaman di Perairan Mamala dan Morella Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (1/4/2017). FOTO: Dispen Koarmatim

jpnn.com, TERNATE - Dua kapal asing asal Filipina diledakan di kedalamam di Selat Gamelamo Tidore Kepulauan (Tikep), Sabtu (1/4), pukul 12.00 WIT. Penenggelaman dua kapal tersebut dilakukan aparat dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Ternate di kedalaman 70 meter.

Dua kapal tersebut adalah F/B Rashel berkapasitas 105 GT dan kapal FB Yanreyd-291 berkapasitas 88 GT.

BACA JUGA: Pemusnahan Kapal Ikan Asing Serentak di 12 Lokasi

“Peledakan kapal ini dilakukan secara nasional yang dipimpin langsung oleh Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti,” kata Komandan Lanal Ternate, Kolonel Laut (P) Rizaldi.

Perwira tiga bunga itu mengatakan dua kapal yang diledakan tersebut menggunakan bahan peledak TNT yang dirakit langsung oleh enam prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada Timur yang didatangkan dari Jawa menggunakan pesawat Cassa AL.

BACA JUGA: Bu Susi: Perairan Ambon Harus Punya Lambang Kedaulatan

“Bahan peledak itu jenis TNT dan dirakit ramah lingkungan oleh enam prajurit Kopaska," kata Danlanal.

Dia mengungkapkan kapal ikan asing yang diamankan oleh Lanal Ternate secara keseluruhan di tahun 2016 lalu sebanyak empat kapal. Keempat kapal tersebut diamankan dibeberapa titik di Maluku Utara. Dari empat kapal tersebut, 56 Anak Buah Kapal (ABK) telah dideportasi ke Filipina dan 4 nakhoda telah ditetapkan sebagai tersangka yang kini sedang menjalani putusan pengadilan.

BACA JUGA: Amazing..Bertahan Hidup Usai 2 Bulan Terapung di Laut

Rizaldi mengatakan dua kapal yang sisanya akan ditenggelamkan di perairan Ternate. Dua kapal itu FB Rashek DH-101 kapasitas 20 GT dan FB Santo Nino Aqua asal Filipina.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Lanal Ternate itu menjamin penenggelaman tersebut tidak mencemari alam bawah laut serta efek yang ditimbulkan tidak mengganggu terumbu karang.

“Ini diharapkan tidak akan mengganggu alur pelayaran dan maupun bahaya navigasi. Dan kami pastikan kerangka kapal tidak akan muncul ke permukaan dan sudah kami plot lintang bujurnya sera di posisi itu akan kami tempatkan pelampung jaring sebagai tanda lokasi penenggelaman kapal,” pungkasnya.

Pantauan Malut Post (Jawa Pos Group), perhatian warga antusias menyaksikan proses penenggelaman kapal. Apalagi ada atraksi enam pasukan katak.

Usai prosesi penenggelaman kapal, dilanjutkan dengan perayaan kenaikan pangkat kepada 14 prajurit TNI AL Maluku Utara yakni satu perwira menengah dari pangkat Mayor ke Letkol, dan yang satu dari Letu ke Kapten serta 12 prajurit tamtama lainnya.(tr-04)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkunjung ke Markas, Nanik: Kesan Angker Tak Terbukti


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler