Dua Kelompok Pembunuh Bayaran Baku Tembak, Banjir Darah

Minggu, 05 April 2020 – 23:47 WIB
Sebanyak 9 mayat ditemukan tergantung di flyover, Uruapan, Meksiko. Mereka diduga korban perang antar kartel narkoba. Foto: AFP

jpnn.com, CHIHUAHUA - Baku tembak yang diduga terjadi antarpembunuh bayaran dari dua gembong narkoba menewaskan 19 orang di Chihuahua, Meksiko, Sabtu (4/4). Insiden itu jadi salah satu aksi kekerasan antargeng kartel terburuk yang pernah terjadi di Meksiko pada tahun ini.

"Dua grup kriminal bentrok memperebutkan rute penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat," kata jaksa wilayah Chihuahua, Cesar Peniche.

BACA JUGA: Pembunuh Bayaran yang Disewa Pasangan Selingkuh Itu Diringkus di Ambon

Aparat keamanan menemukan 18 jasad korban penembakan pada Jumat sore (3/4) di Kota Madera dan seorang laki-laki yang dibawa dari tempat kejadian dalam keadaan luka parah akhirnya meninggal. Petugas turut mengamankan 18 senjata laras panjang, dua kendaraan, dan dua granat.

Kejaksaan menambahkan bahwa petugas masih mencari sejumlah pria bersenjata yang terkait dengan insiden tersebut dan penyelidikan di tempat kejadian masih berlangsung.

BACA JUGA: Perselingkuhan Rumit, Pakai Racun Sianida Batal, Sewa Pembunuh Bayaran Gagal

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Jumat (3/4) mengatakan aksi kekerasan antarkelompok kriminal tetap terjadi meskipun negara itu tengah menghadapi pandemi COVID-19.

"Sekitar akhir Maret, saat virus corona mulai mewabah, kita berharap ada pengurangan (aksi kekerasan)," kata Lopez Obrador. "Sayangnya, harapan itu tidak terwujud," ujar dia.

BACA JUGA: Berita Terbaru Kasus Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tiri

Sejumlah terduga penembak bayaran dari kelompok kartel narkoba pada tahun lalu menembak mati tiga perempuan dan enam anak-anak. Seluruh korban merupakan anggota komunitas Mormon AS-Meksiko.

Korban ditembak mati di dalam mobil saat mereka berkendara di Negara Bagian Sonora, Meksiko. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler