Dua Korea Baku Tembak di Perbatasan

Sabtu, 30 Oktober 2010 – 23:16 WIB
SEOUL - Perbatasan Korea memanasMiliter Korea Utara dan Selatan kembali terlibat saling tembak di wilayah rawan konflik di perbatasan kedua negara

BACA JUGA: Cegah HIV, Khitan Massal di Penjara

Insiden tersebut justru terjadi jelang pertemuan G20 di Seoul bulan depan.

Menurut keterangan Pasukan Gabungan Korsel (JCS) serangan pertama dilancarkan oleh militer utara sekitar pukul 17.26 waktu setempat
Penjaga perbatasan Korut menembakkan dua peluru ke arah perbatasan Korsel

BACA JUGA: Pesta Nikah, 65 Tewas Tertimpa Atap

Tentara Korsel kemudian membalasnya dengan tiga tembakan.

"Tidak ada tembakan lagi setelah itu
Saat ini kami sedang mengawasi pergerakan mereka," ujar seorang juru bicara JCS kepada Agence France Presse

BACA JUGA: Aktivis Ditangkap Jelang Kunjungan Clinton

Dia menambahkan, pasukannya telah meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan serangan.

Tidak ada korban luka dari pihak Korea Selatan dalam insiden yang terjadi di zona demiliterisasi tersebutInsiden saling tembak memang kadang terjadi antara kedua personel militer kedua negaraNamun insiden kemarin sangat sensitif bagi Korsel yang akan menjadi tuan rumah pertemuan G20 pada 11-12 November.

Sejumlah kepala negara bakal hadir, di antaranya, Presiden Amerika Serikat Barack ObamaForum itu juga disebut-sebut sebagai perhelatan terbesar yang dilaksanakan di Korea Selatan sejak Olimpiade Seoul 1988.

Ketegangan di perbatasan kedua negara memanas sejak Seoul menuduh Pyongyang menyerang kapal perang Korsel menggunakan tembakan torpedo Maret laluDalam insiden yang dibantah oleh Korut tersebut 46 kru kapal perang Cheonan tewas.

Militer Korsel menyatakan tembakan dari pihak Utara mengenai pos penjagaan yang terletak sekitar 1.300 meter dari perbatasanTentara Korsel kemudian membalas dengan satu tembakan dan dua tembakan peringatanInsiden saling tembak tersebut sebenarnya telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea yang berakhir pada 1953.

Pasukan JCS menyatakan siap dikerahkan segera ke perbatasan jika diperlukan"Kami belum bisa memastikan apa motif penembakan yang dilakukan oleh Korea Utara," terang seorang pejabat militer KorselJuru bicara JCS menambahkan bahwa Badan PBB pimpinan AS yang memonitor proses gencatan senjata kedua Korea segera mengirimkan tim investigasi hari ini (30/10).

Meski terjadi aksi saling tembak di perbatasan, program reuni para keluarga yang terpisah akibat perang Korea akan berjalan sesuai jadwalMereka dijadwalkan bertemu di resor Gunung Kungmang, Korea Utara, hari ini.

Kemarin pagi (29/10) Korea Utara menyatakan, hubungan kedua negara bakal menghadapi bencana jika Korea Selatan menolak dialog militer yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di semenanjungDialog militer serupa yang sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir itu tidak menghasilkan perkembangan positif setelah Seoul menuntut Pyongyang meminta maaf atas tenggelamnya Kapal Cheonan.

Pyongyang menolak hasil investigasi multinasional yang menemukan bahwa kapal selam Korea Utara lah yang menyerang CheonanMereka menyatakan laporan tersebut fitnah dan bertujuan untuk memojokkan Korut.

Negara komunis militer Korut menawarkan diadakannya dialog putaran kedua pada 22 OktoberNamun Selatan menolak tawaran tersebutKarena beranggapan bahwa perilaku Korut tidak pernah berubah.

Militer Korut langsung merespons penolakan tersebut dengan pernyataan kecaman"Menolak dialog berarti konfrontasi dan perang," jelas pernyataan resmi militer utara"Jika demikian kami sudah tidak lagi tertarik untuk berdialog dan berhubungan (dengan Selatan)," tandasnya seperti dilansir Agence France Presse(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi 3 Bulan Dibunuh karena Facebook


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler