Dua Kota ini Jadi Favorit TKI Cari kerja

Kamis, 06 Oktober 2016 – 10:17 WIB
TKI. Foto; dok JPNN

jpnn.com - LAMONGAN – Jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri masih terus bertambah.

Warga Lamongan misalnya. Mereka masih suka mengadu nasib di luar negeri.

BACA JUGA: Jualan Perhiasan, Wanita China Ditangkap di Sorong

Hingga triwulan ketiga tahun ini, tercatat ada 349 orang. Mereka terdiri atas 109 TKI sektor formal dan 240 TKI sektor informal.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan M. Kamil menjelaskan, TKI pekerja formal merupakan tenaga profesional.

Sebanyak 85 TKI memilih Malaysia sebagai tempat bekerja.

BACA JUGA: Danrem Sebut Tiga Soal sebagai Penghancur Generasi Muda

''Malaysia dinilai memiliki peluang yang lebih besar bagi tenaga profesional daripada Indonesia,'' tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (5/10).

Banyak TKI nonformal, lanjut dia, yang bekerja di Hongkong. Ada 89 TKI. Selain itu, 82 TKI Lamongan bekerja di Taiwan dan 53 orang di Singapura.

Mayoritas mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dan pekerja kasar.

BACA JUGA: Kemenhub Tambah Investasi Rp 500 miliar untuk Sulut

''Kami cukup menyayangkan. Masih banyak TKI yang berangkat tanpa skill. Karena itu, mereka menjadi pekerja kasar di sana (luar negeri, Red),'' keluh pria asli Lamongan tersebut.

Menurut Kamil, tahun ini ada peningkatan yang cukup signifikan pada TKI formal.

TKI akan diarahkan pada sektor formal. Jadi, mereka memiliki penghasilan yang jauh lebih besar.

''Solusinya menggiatkan pelatihan dengan mengeluarkan sertifikat keahlian sebagai bekal,'' tuturnya saat dikonfirmasi via ponsel.

Dia menambahkan, banyak warga Lamongan yang menjadi TKI lantaran pendapatan yang lebih tinggi.

''Kehidupan masyarakat banyak meniru lingkungan sekitar yang sukses menjadi TKI. Akhirnya, mereka mengikuti jejak,'' imbuhnya.

Berdasar pengamatan, sebagian besar TKI berasal dari wilayah utara seperti Kecamatan Solokuro, Laren, Paciran, dan Brondong.

Dia menuturkan, selama ini banyak warga yang menjadi TKI melalui jalur belakang. Mereka tidak disertai dokumen yang lengkap.

 Jika mendapatkan permasalahan di luar negeri, pemerintah sulit memulangkan TKI ilegal ke kampung halaman.

''Kenyataan itu belum disadari betul oleh masyarakat yang memilih berangkat dengan cara ilegal,'' tandasnya. (ind/yan/c16/diq/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Hilang, Jika Lihat Bocah Ini Tolong Laporkan ke Sini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler