BACA JUGA: 12 Negara Bahas Audit Utang Negara
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementrian PPN/Bappenas, Dedi Masykur, Selasa (23/3) saat membuka "Workshop National The Global Financial Crisis and Vulnerabilities-impact, Response, Next Step" di gedung Bappenas, Jakarta.Kedua krisis tersebut adalah pertama yang dihadapi Indonesia terjadi tahun 1997-1998, yang mempengaruhi sebagian besar ekonomi Asia Timur
BACA JUGA: Lahan Tak Digarap, Negara Rugi Ribuan Triliun
Kedua krisis ini berbeda sifatnya dan juga mempunyai dampak yang berbeda bagi Indonesia."Krisis pertama menyebabkan perekonomian Indonesia tumbuh negatif dan berdampak signifikan terhadap angka pengangguran dan kemiskinan
Ditempa oleh terjangan dua krisis keuangan, kata Dedi, terbukti Indonesia mampu untuk memelihara perekonomian dengan mengambil langkah-langkah konkrit
BACA JUGA: Separoh Bogor untuk Hunian
Di antaranya mempercepat pelaksanaan anggaran 2009 melalui penerbitan SK Menteri PPN nomor 0217/M.PPN/10/2008, mencegah PHK melalui SK empat menteri dan peluncuran stimulus fiskal untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat dengan tetap menjaga daya saing."Indonesia cukup kuat menghadapi krisisTerbukti setelah melalui dua krisis keuangan tersebut,dampak parah dari krisis finansial pada tingkat rumah tangga dapat dicegah," kata Dedi.
Selain tiga upaya di atas, dijelaskan Dedi, belajar dari berbagai krisis yang terjadi, sejak tahun 2009, Bappenas telah membentuk tim kecil yaitu tim monitoring dan tanggapan krisis"Tim ini telah ditugaskan memantau dampak krisis keuangan tahun 2008 terhadap kesejahteraan rakyat dan membantu merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu masyarakat mengatasi dampak krisis," kata Dedi.
Dedi mengatakan, saat terjadi krisis pada tahun 1997-1998, Indonesia mengalami shockKarena tidak memiliki pengalaman dan sistem respon krisis, berdampak pada meningkatnya angka kemiskinanNamun saat krisis 2008, Indonesia sudah memiliki early warning system atau sistem peringatan dini terjadinya krisis keuangan yang berdampak sistemik.
"Meski sistem peringatannya masih jelek, paling tidak kita sudah punyaKita terus berupaya agar early warning system untuk manajemen bencana mudah-mudahan juga dapat disiapkan untuk menangani fluktuasi sosial dan ekonomi," kata Dedi.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpera Galakkan Perumahan Hijau
Redaktur : Tim Redaksi