jpnn.com - JAKARTA - Mantan tes pilot PT Dirgantara Indonesia Sumarwoto menilai, secara profil, Pesawat Hercules C 130 tipe B yang jatuh di Medan, merupakan pesawat yang bagus. Menurut dia, pesawat bermesin empat turboprop itu tergolong pesawat yang aman.
"Pesawat ini sudah disertifikasi lewat proses cukup ketat," ungkap Sumarwoto, saat dihubungi.
Dia membeber, kalau dalam sejumlah kesempatan telah membuktikan sendiri ketangguhan pesawat tersebut. Termasuk, ketika memang sengaja mematikan dua dari empat mesin yang ada sekalipun, pesawat buatan Amerika Serikat itu tetap bisa terbang dengan baik.
BACA JUGA: Truk Mogok Bisa Diderek, Kalau Pesawat ya Pasrah
"Asal di-maintenance dengan baik, pesawat yang kalau tidak salah keluaran 1964 ini masih layak terbang," imbuh pilot yang mengawali karir terbangnya dari TNI AU tersebut.
Saat disinggung dengan kualitas sistem perawatan yang dimiliki TNI AU, Sumarwoto enggan menjelaskan lebih lanjut. "Saya sudah lama tidak di sana, setahu saya ketika masih aktif dulu sih terhitung baik," elaknya.
Begitupun dengan komponen suku cadang. Menurut dia, TNI AU sepatutnya masih memiliki stok yang cukup terkait proses maintenance. Dia menyatakan, seharusnya ada prosedur yang mesti dilewati ketika sebuah pesawat mendapat izin terbang.
"Tapi ya bagaimanapun juga dalam banyak insiden itu ada faktor human-nya, ada faktor manusianya," imbuh pilot yang masih aktif terbang tersebut.
Meski tidak serta merta bisa digeneralisir, Jawa Pos sempat ikut merasakan betapa minimnya kondisi pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU. Dalam sebuah kesempatan terbang, perasaan miris sempat muncul.
BACA JUGA: Daftar Insiden Maut Pesawat dan Tank TNI 2007-2015
Sejumlah komponen di pesawat yang ditumpangi ketika itu, sudah tidak lagi berfungsi. Salah satunya adalah indikator bahan bakar.
Saat ditanya terkait hal tersebut, sang pilot hanya menyatakan, kalau selama ini menggunakan ilmu perkiraan ketika memperkirakan stok bahan bakar ketika menerbangkan pesawat.
BACA JUGA: Ini Beda, Jokowi dan SBY Saat Dicela Anak Buah
Menurut sang pilot, kapasitas bahan bakar pesawat Hercules itu maksimum bisa untuk terbang selama 9 jam. Artinya, sebelum mencapai 9 jam, pesawat sudah harus mendarat atau kembali ke pangkalan. (owi/dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandy, Pilot Hercules Nahas Itu Putra Bangka Belitung dan Cerdas, Ini Kata Sahabat Karibnya
Redaktur : Tim Redaksi