Dua Pekan Lagi Mayoritas Saham Freeport Jadi Milik RI

Minggu, 01 Juli 2018 – 14:10 WIB
Aktivitas tambang PT Freeport Indonesia. Foto: dok/Radar Timika

jpnn.com, JAKARTA - Upaya pemerintah untuk menjadi pemikik mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) segera memasuki babak baru. Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, pemerintah akan memiliki mayoritas saham PTFI dan menerapkan kerja sama joint venture.

Rini mengatakan, kerja sama joint venture disebabkan pemerintah tak mampu melakukan kegiatan operasional PTFI. Karena itu, pemerintah menyodorkan skema kerja sama.

BACA JUGA: Bu Rini Dorong BUMN Ikut Cetak Generasi yang Siap Bersaing

"Mengenai operasi kita menyadari kita kurang. Tapi yang lain kebersamaan jadi joint venture. Mengapa jadi sangat detail, itu supaya ke depan jangan sampai ada split,” kata Rini saat halalbihalal di rumahnya, Sabtu (30/6).

Dia menjelaskan, pemerintah akan memiliki 51 persen saham PTFI. Sedangkan Freeport-McMoran memiliki 49 persen.

BACA JUGA: Gelar Aksi, FPI Desak KPK Garap Sudirman Said

Pihak Freeport sudah bersedia melepas 51 persen saham ke Pemerintah RI, tapi tetap mau mengoperasikan PTFI. “Kita setuju, oke operasi (dilakukan Freeport) karena lebih dominan. Tapi yang lain-lain harus mampu dong," tuturnya.

Hanya saja, kesepakatan tentang joint venture menjadi krusial karena semua pihak ingin transparan dan profesional. Dalam pandangan Rini, joint venture itu juga sebagai upaya agar PTFI dikelola secara terbuka dan Freeport tak mengintervensi pemerintah.

BACA JUGA: Freeport Indonesia Siapkan Penerbangan Idul Fitri Freeport

Nantinya, kerja sama joint venture akan dilakukan oleh PT Inalum (Persero) dan PTFI. Rini mengatakan setidaknya jika tidak ada aral melintang dua perusahaan ini akan melakukan penandatanganan joint venture dalam waktu dua minggu ke depan.

Rini menambahkan, salah satu yang menjadi pertimbangannya adalah keberlangsungan operasi PTFI harus tetap terjaga. Pemerintah menganggap Freeport-McMoran sebagai induk Freeport Indonesia sudah berpengalaman mengoperasikan pertambangan pertambangan di Timika, Papua itu.

"Operasi ini jalan terus harus memberikan benefit kepada pemegang saham maupun masyarakat setempat dan menekankan CSR (dana tanggung jawab sosial, red) supaya harus lebih aktif," tegasnya.(uji/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikmatnya Puasa dan Tarawih di Tambang Bawah Tanah Freeport


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler