jpnn.com - BENGKULU - Kembali terjadi kasus anak muda mengakhiri hidupnya melalui jalan pintas. Malah kali ini, dua pria muda usia dari dua kabupaten berbeda di Bengkulu, sama-sama mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Keduanya, Canli Hartono (23) pria beristri, warga Kelurahan Mubai Kecamatan Lebong Selatan dan Hidayat (18), bujang tanggung,warga Desa Talang Tengah I Kecamatan Pondok Kubang, Benteng.
Canli Hartono ditemukan Kamis (1/8), tergantung mengunakan tali bronang di kamar depan rumah ibunyam Auti (47) sekitar pukul 07.15 WIB. Sontak ditemukannya Canli sudah tak bernyawa itu menghebohkan warga Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan.
BACA JUGA: Polisi Bekuk 48 Preman Tanah Abang
Data terhimpun di lapangan, sehari sebelumnya korban berangkat dari rumahnya pamit dengan sang istri ke kebun di wilayah Kelurahan Taba Anyar. Korban berangkat dengan mengendarai sepeda motor miliknya. Namun sore harinya, korban ternyata tidak pulang ke rumahnya di Kelurahan Mubai, melainkan pulang ke rumah ibunya di Kelurahan Taba Anyar.
Ibu korban mengetahui sang anak pulang ke rumahnya tidak menaruh curiga, karena masih sempat ngobrol. Setelah itu korban diketahui tidur di kamar depan. Pagi kemarin (1/8), ibu korban sempat pergi mencuci baju ke sungai. Saat pulang sekitar pukul 07.15 WIB, ibu korban memanggil Canli dari luar kamar sambil menggedor pintu kamar.
BACA JUGA: Disangka Pencuri Sapi, Ternyata Kubur Bayi
Sudah beberapa kali digedor, tidak ada sahutan dari dalam kamar membuat Auti curiga. Dia membuka pintu kamar yang ternyata tak dikunci. Seakan tak percaya dengan pandangan matanya saat melihat anaknya tersebut, sudah tergantung kaku dengan tali bronang yang diikatkan di kayu penyangga atap kamar.
"Ibu korban langsung berteriak minta tolong hingga menarik perhatian warga sekitar. Sayangnya saat diturunkan korban sudah meninggal alias tidak bernyawa lagi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tes," terang Kapolres Lebong AKBP Roh Hadi, S.IK didampingi Kabag Ops AKP Ruri Roberto, SH, S.IK melalui Kapolsek Lebong Selatan Iptu Ikhsan Al Illah kepada RB.
BACA JUGA: Ditinggal Mudik, Rumah Kosong Jadi Incaran Pencuri
Kejadian serupa ditemukan di Desa Talang Tengah I Kecamatan Pondok Kubang pukul 06.00 WIB kemarin (1/8). Hidayat yang dikenal pendiam ditemukan tergantung di dahan pohon karet, kebun milik salah satu warga. Diduga, Hidayat tewas tergantung sudah lebih 1 hari. Itu dilihat dari daun di batang karet tempat gantung diri sudah mulai layu.
Informasi yang berhasil dihimpun RB, Hidayat anak bungsu dari 4 saudara buah hati pasangan Karmudin dan Suhayati. Hidayat selama ini dikenal sebagai pemuda kurang bergaul dengan anak-anak seusianya, dan memang sangat pendiam.
Hidayat terakhir kali berada di rumahnya pada Rabu (31/7). Setelah makan sahur, dia turun dari rumahnya dan tidak pulang-pulang. Hingga akhirnya kemarin warga menemukan bujangan itu sudah kaku tergantung di bawah pohon karet. Kedua kakinya yang menggantung terjuntai didapati berdarah dari luka lecet yang diduga terkena kawat berduri sewaktu ia memasuki kawasan kebun. Dia gantung diri memakai kain.
Diketahui sebelum meninggalkan rumah, Hidayat dimarahi orang tuanya karena permasalahan di rumah. Diduga kecewa dengan sikap orang tuanya, Hidayat memilih mengakhiri hidupnya. "Dimarahi Ibunya hal biasa, ditemukan sudah tewas tergantung," kata Kepala Desa Talang Tengah I, Ahmadi Ani seraya menyebutkan Hidayat memang sering keluar rumah dan biasa jika tidak pulang. Antara anak-anak sepantaran di desanya, dia tidak begitu dikenal, karena Hidayat memiliki sifat pendiam dan jarang ngobrol, tidak memiliki kawan dekat.
Masih menurut Ahmadi, pihak keluarga masih shock mendapati anaknya tewas tergantung. Pihak keluarga meminta anaknya dikuburkan baik-baik, dan saat kepolisian datang ke lokasi meminta jasad korban divisum, pihak keluarga menolak. Mereka sudah iklas, dan menerima kenyataan korban tewas gantung diri. "Keluarga menolak visum, sudah menerima anaknya meninggal," terang Ahmadi.(dtk/rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Kisruh, Terdakwa Tendang Meja Hakim-JPU
Redaktur : Tim Redaksi