Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo Belum Ditemukan

Jumat, 01 November 2019 – 22:34 WIB
Tim SAR saat melakukan pencarian Fikri, 19, dan Jumadi, 26, dua pendaki yang hilang di Gunung Dempo, Kamis (31/10). Foto: sumeks.co

jpnn.com, PAGARALAM - Pencarian dua pendaki yakni Fikri, 19, dan Jumadi, 26, yang hilang saat mendaki Gunung Dempo hingga Kamis (31/10) pukul 18.00 WIB belum membuahkan hasil.

Dua pendaki asal Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi itu seolah ditelan bumi. Operasi SAR pun ditutup dan personel ditarik secara bertahap.

BACA JUGA: Batal Menikah, Rio Akhiri Hidup dengan Cara Tragis, Tinggalkan Surat Wasiat

Komandan tim Posko SAR gabungan Kampung IV Gunung Dempo, Gatta Pramana Putra mengatakan, memasuki hari ke-10 tim masih terus bergerak.

Mereka menyisiri lokasi yang sebelumnya didapati benda-benda milik survivor. Hasilnya lanjut Gatta, survivor belum diketemukan.

BACA JUGA: Novel Bamukmin Desak Menag Fachrul Razi Mundur dari Jabatannya, Ini Alasannya

“Sejauh ini belum ada perkembangan,” ujar Gatta seperti dilansir sumeks.co hari ini.

Bukan hanya di kawasan puncak Gunung Api Dempo. Pencarian juga dilakukan tim SAR gabungan di sekitar jalur pendakian Tugu Rimau. Dalam sebuah video, tim SAR gabungan nampak menyisir hutan belantara.

BACA JUGA: Berita Duka, Inta Ferin Meninggal Dunia, Jasad Mahasiswi PGRI Itu Mengapung di Sungai

“Ini kami lagi menyisir hutan jalur Rimau,” ujar Kusmanto, seorang anggota Satgas BPBD, ketika dihubungi. Namun tim di sana juga belum menemukan Fikri dan Jumadi.

Kemarin adalah hari terakhir operasi pencarian setelah sebelumnya diperpanjang. Karenanya kata Benteng Telau, Kasubsie Ops Kansar Palembang, operasi SAR resmi ditutup sejak pukul 18.00 WIB.

“Ini sesuai dengan SOP di Basarnas,” ujar Benteng dalam keterangan resmi yang diterima wartawan.

Namun Benteng menambahkan, tak menutup kemungkinan Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ada petunjuk akurat akan keberadaan kedua pendaki tersebut. Penutupan ini juga diikuti dengan penarikan tim SAR gabungan secara bertahap dari puncak Gunung Dempo.

“Tadi ada 12 orang yang turun. Yang tersisa di atas (puncak) ada kurang lebih 20 orang lagi dan akan turun besok (2/11),” ucap Gatta.

Ahmad, 60, ayah Jumadi yang datang dari Bungo ke Kampung IV mengatakan, sudah memasrahkan nasib anaknya kepada Tuhan. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah berusaha mencari anaknya. Sementara itu Hasnah, 40, ibunda Fikri, masih menyimpan harapan besar.

“Naluri saya mengatakan, anak saya masih ada (hidup),” ujarnya ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Fikri dan Jumadi dilaporkan hilang di puncak Gunung Dempo sejak 15 Oktober lalu. Sejak hari itulah Basarnas memulai operasi SAR dan dibantu seluruh elemen masyarakat dan lembaga. Senin lalu, 28, operasi SAR memasuki hari ketujuh. Lantaran tak ketemu, operasi SAR diperpanjang selama tiga hari yakni hingga kemarin.

Kabar Mengejutkan dari Bukit Timur

Dengan suara yang terdengar tergopoh-gopoh, lelaki itu memberi kabar lewat telepon kepada sekitar pukul 14.00 WIB kemarin. Kabar ini berkaitan dengan keberadaan Fikri dan Jumadi, dua pendaki asal Bungo Jambi yang kini sedang dicari-cari.

“Ada pemikat burung yang melihat Jumadi. Lokasinya di Talang Palak Sijat,” ujar Martin, nama lelaki itu.

“Di mana talang itu,” ucap balik menanya. “Tak jauh dari Bukit Timur, arah Jarai,” jawab Martin. “Korban kabarnya dalam keadaan masih hidup, tapi agak linglung. Tetapi yang satunya lagi (Fikri), masih di atas (puncak),” tambahnya.

Kabar ini pun dengan cepat sampai di telinga Fandi, staf operasional Poskodal SAR Kampung IV Kelurahan Gunung Dempo. Otek, demikian sapaan sehari-hari Fandi, bilang tim sudah meluncur ke lokasi yang dimaksud.

Lokasi ini masuk wilayah Desa Tanjung Menang Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat. Hasilnya katanya tidak ditemukan apa pun. “Masih negatif. Saya kebetulan tinggal di sini,” ujarnya ketika dihubungi wartawan.

Bukit Timur memang kerap digunakan para pendaki untuk naik puncak Dempo. Lewat jalur ini, maka pendaki akan langsung sampai ke puncak Merapi Dempo. Tetapi kata beberapa pendaki, jalur Bukit Timur ‘tidak ramah’.

BACA JUGA: Surya Paloh Bertemu Presiden PKS, Jokowi: Mungkin Tak Begitu Kangen dengan Saya

“Banyak sekali tanjakan ekstrem dan jurang curam di jalur itu,” ujar pendaki itu. Maka bisa saja dua survivor itu nyasar ke jalur Bukit Timur dan akhirnya tembus ke Talang Palak Sijat. (ald)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler