jpnn.com, DAMASKUS - Ribuan warga sipil Syria meninggalkan kota mereka dan melarikan diri dari pertempuran besar di utara dan selatan Syria, Sabtu lalu. Telah terjadi dua serangan berbeda yang mendorong eksodus besar-besaran terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Gelombang orang-orang yang merupakan bagian dari gerombolan pemberontak Syria melarikan diri ke jalur militer Ghouta Timur dekat Ibu Kota Damaskus, ketika salah seorang pemantau mengatakan sebuah serangan udara menggempur zona tersebut.
BACA JUGA: Ghouta Neraka Dunia, Satu Kakus Dipakai 300 Orang
Seorang pasukan Kurdi mengatakan, orang-orang di wilayah Afrin telah melarikan diri saat pesawat perang Turki menyerang kota utama mereka. Menurut pejabat senior Kurdi, sudah lebih dari 1.500 orang meninggalkan kota dalam beberapa hari terakhir.
Dua serangan tersebut dipelopori oleh dua pihak. Pertama oleh tentara Syria dengan dukungan Rusia dan yang kedua, dilakukan oleh Turki bersama para sekutu pemberontak Syria. Pekan ini merupakan fase penentu seperti dilansir Reuters, Sabtu, (17/3).
BACA JUGA: Pasukan Erdogan Makin Dekat, Warga Afrin Kocar-kacir
Kedua pihak telah menunjukkan bentuk dukungan yang diberikan negara asing. Syria kembali membentuk peta setelah memproklamirkan diri tahun lalu. Turki telah melancarkan serangan lintas batas untuk melawan pejuang YPG Kurdi Syria yang mengendalikan Afrin pada Januari lalu.
Militer Syria telah bergerak ke sebagian besar ke Ghouta Timur yang merupakan benteng pemberontak besar terakhir di sekitar Damaskus dalam serangan yang dilakukan selama sebulan ini.
BACA JUGA: Assad Sukses Bebaskan Separo Ghouta
Pasukan sekutu telah menghancurkan Ghouta menjadi tiga zona yang terkepung dari salah satu serangan paling berdarah. Ribuan warga dari bagian selatan Kota Hammouriyeh keluar pada minggu ini untuk pertama kalinya. (ina/trz/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 650 Nyawa Melayang, Assad Terus Bombardir Ghouta
Redaktur & Reporter : Adil