Dua Perempuan Muslim Catat Kemenangan di Pemilu Sela AS

Kamis, 08 November 2018 – 21:30 WIB
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, dua perempuan muslim yang jadi pendatang baru di parlemen Amerika Serikat. Foto: AP

jpnn.com, WASHINGTON - Pemilihan sela kemarin, Rabu (7/11) WIB bisa dibilang adalah representasi wajah Amerika Serikat yang sesungguhnya. Amerika yang plural. Yang selama ini berusaha ditutupi Presiden Donald Trump lewat berbagai kebijakan kontroversial.

Ada dua perempuan muslim dari dua daerah pemilihan berbeda yang melenggang masuk House of Representatives alias DPR. Ada perwakilan suku asli (Indian) di lembaga yang sama. Juga, legislator pertama berdarah Latin dari Negara Bagian Texas.

BACA JUGA: Rayakan Revolusi Islam, Warga Iran Nyanyikan Matilah Amerika

Itu baru sebagian saja catatan sejarah penting dari pemilihan sela kali ini. Dan, semuanya langsung menohok berbagai program garis keras Trump: mulai daftar hitam sejumlah negara muslim sampai upaya membangun tembok dengan Meksiko.

Yang juga memukul Trump, pemilu sela kali ini merontokkan dominasi Republik, partai yang menjadi kendaraan politiknya menuju kursi kepresidenan, di kongres. Penghitungan suara memang belum tuntas. Tapi, bisa dipastikan Republik hanya akan berkuasa di senat. Sedangkan DPR jatuh ke tangan Demokrat. Padahal, selama delapan tahun terakhir, keduanya dikuasai Republik.

BACA JUGA: Amerika Yakin 180 Hari Lagi Iran Hancur

"Esok akan menjadi hari baru bagi Amerika," ujar legislator Demokrat Nancy Pelosi seperti dilansir CNN.

Belum diketahui siapa nanti legislator Republik yang akan menggantikan jabatan Pelosi saat ini. Sebagai pemimpin oposisi di House of Representatives.

BACA JUGA: Korut Kumat, Sebut AS Preman Tukang Peras

Pemilu sela digelar setiap empat tahun sekali pada November untuk memilih anggota kongres dan gubernur. Kongres di AS terdiri atas DPR dan senat. Hanya 36 gubernur dari 50 negara bagian yang ikut dalam pemilihan di pemilu sela. Di beberapa negara bagian juga ada pemilihan wali kota, usulan terkait kebijakan wilayah, dan beberapa hal lainnya. Bisa dikatakan itu seperti pemilu serentak.

Nah, Demokrat butuh 218 kursi untuk berkuasa di DPR. Hingga pukul 23.00 tadi malam (7/11) WIB, mereka sudah mengantongi 220 kursi. Di pihak lain, Republik mendapat 193 kursi.

Dengan komposisi seperti itu, Demokrat dipastikan bakal menjegal berbagai usulan kebijakan Trump yang kontroversial agar tak masuk ke senat. Sebab, di senat Republik-lah yang berkuasa.

Dari 100 kursi senat, 51 di antaranya milik Republik. Sedangkan 43 lainnya milik Demokrat. Dari 6 kursi tersisa, 2 di antaranya milik senator independen (bukan dari partai) dan 4 lainnya belum diketahui karena belum selesai penghitungan suaranya. Perolehan kursi senat Demokrat itu turun dari sebelumnya yang mencapai 47 kursi.

Selain kemenangan Demokrat di DPR, pemilu sela tahun ini juga menorehkan sejarah baru. Yaitu, keterwakilan perempuan di parlemen. Dari 435 anggota DPR, 92 orang di dalamnya adalah perempuan. Dari sebelumnya yang hanya 84.

Di senat, total ada 23 perempuan. Jumlah tersebut bisa bertambah ketika seluruh penghitungan suara usai. (sha/c10/ttg)

Para Pencatat Sejarah

Pemilu sela AS tahun ini melahirkan banyak catatan sejarah. Berikut ini beberapa contoh nama yang masuk daftar serba-ter:

Alexandria Ocasio-Cortez dan Abby Finkenauer

Pada usia 29 tahun 11 bulan, Cortez dari Demokrat jadi legislator termuda. Adapun Finkenauer, juga Demokrat, anggota kongres perempuan pertama dari Iowa.

Rashida Tlaib dan Ilhan Omar

Tlain, putri imigran Palestina, jadi perempuan muslim pertama di kongres. Sedangkan Omar pengungsi dari Somalia. Keduanya dari Demokrat. Tlaib menang di distrik 17 Michigan. Omar menang di distrik 5 Minnesota.

Deb Haaland dan Sharice Davids

Haaland keturunan suku asli AS pertama yang terpilih di kongres. Davids anggota kongres dari Kansas pertama yang secara terbuka menyatakan diri sebagai lesbian.

Jared Polis

Memenangi kursi gubernur Colorado. Politikus Demokrat itu politikus gay pertama yang terpilih sebagai gubernur.

Kristi Noem

Politikus Demokrat, gubernur perempuan pertama di South Dakota.

Marsha Blackburn

Dari Republik, senator perempuan pertama dari Tennessee.

Veronica Escobar dan Sylvia Garcia

Dua politikus Demokrat itu jadi anggota kongres pertama dari Texas berdarah Latin. Sepertiga penduduk Texas berdarah Latin, tapi belum pernah ada perwakilan mereka di DPR maupun senat.

Sumber: The Guardian, BBC, CNN

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nah Lho, Amerika Minta Saudi Berhenti Membantai Warga Yaman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler