BACA JUGA: Kredit Macet BTPN Hanya 1,2 Persen
“Sebenarnya, permainan seperti ini bukan hal baruMenurutnya, permainan seperti ini tidak hanya terjadi di blok Kangean
BACA JUGA: Produksi Minyak ENRG Bertambah
Tetapi juga terja di blok-blok lainSeperti diketahui, penjualan 10 persen saham hak partisipasi daerah Blok Kangean saat ini memang menimbulkan sejumlah persoalan. Diduga penjualan ini melibatkan broker-broker politisi dari dua partai besar di Indonesia
BACA JUGA: Aturan Kargo Baru, Paket Pos Telat Dikirim
Dua politisi dari dua partai yang berbeda , yakni dari PDI Perjuangan dan salah satu pengurus Partai Golkar tengah bersaing untuk memperebutkan Blok KangeanMenurut sejumlah sumber yang layak dipercaya menyebutkan, politisi dari PDI Perjuangan menggandeng sebuah perusahaan swasta yang akan disandingkan dengan Pemda SumenepSementara politisi dari Golkar menopang perusahaan Bakrie Grup.Politisi dari PDI Perjuangan Said Abdullah membantah dirinya sebagai bertindak broker dalam perebutan Blok KangeanMeski begitu, ia mengakui kalau dirinya
sedang membantu Pemda Sumenep melakukan negosiasi dengan pihak Pemprov Jawa Timur menyangkut besaran Participating Interest untuk masing-masing daerah“Kalau pembagiannya 50-50 itu tidak adilMestinya Pemda Sumenep 60% sedang Pemprov 40%,” katanyaSaid menyebut, untuk membantu Pemda Sumenep itu ia telah menyewa perusahaan konsultan migas.
Kurtubi mengaku tidak mengetahui persis politisi yang ikut bermain dalam blok Kangean“Itu sudah permainan lamaBiasanya wartawan lebih tahulah,” kata
Kurtubi sembari melepas tawanyaUntuk menghindari terjadinya permainan, dalam penjualan participating interest ke pihak swasta, perlu proses yang transparan
dan terbuka, salah satunya dengan menggelar beauty contest“Jadi mereka tak bisa lagi bermain sendiri-sendiri,” tegas Kurtubi(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BEI Tunggu Penjelasan dari MIRA
Redaktur : Tim Redaksi