BEIJING - Pemerintah Cina mengeksekusi dua produsen susu yang bermasalah musim gugur tahun lalu, Selasa (24/11) waktu setempatSebagaimana diberitakan situs CSMonitor, berdasarkan laporan Xinhua, Rabu (25/11) dinihari WIB, skandal ini kemudian menghadirkan pertanyaan tentang budaya bisnis di negeri Tirai Bambu tersebut
BACA JUGA: Mantan PM Jago Masak Berpulang
Pemerintah setempat sendiri sebenarnya sempat menunda laporan soal skandal susu tersebut, namun kenyataannya sebagaimana dilaporkan, mereka akhirnya mengeksekusi dua produsen produk bermasalah itu.Dua pelaku bisnis high profile dalam skandal susu beracun yang jadi pusat perhatian musim gugur tahun lalu, yang bahkan dilaporkan telah menewaskan setidaknya enam anak-anak itu, resmi ditangkap dan dihukum sejak 21 Januari lalu
Kedua produsen susu itu adalah Zhang Yujun dan Geng Jinping, yang masing-masing berposisi sebagai petani produsen serta penjual (distibutor) susu
BACA JUGA: Jalur Gaza Tegang Lagi
Mereka hanyalah dua di antara sekitar 21 orang yang diduga terlibat dalam skandal susu tersebutBACA JUGA: 136 Ribu Tamil Segera Dibebaskan
Sebanyak 15 orang lainnya disebutkan mendapatkan ganjaran hukuman beragam, mulai dari dua sampai 15 tahunKedua orang itu sendiri sudah dijatuhi vonis hukuman mati sejak Maret lalu, namun sempat mengajukan banding.Skandal susu beracun ini dilaporkan sempat membuat sekitar 300 ribu anak jatuh sakitPeristiwa itu menjadi perhatian publik tak lama setelah penyelenggaraan Olimpiade Beijing tahun lalu, hingga menimbulkan dugaan bahwa pemerintah Cina sempat menutupinya demi menghindari masalah saat penyelenggaraan event internasional mereka ituSalah seorang tereksekusi, Zhang, didakwa telah menjual setidaknya 1,3 juta pon bubuk susu bermasalah antara periode Juli-Agustus 2008 lalu.
Para produsen susu tersebut menambahkan melamin ke dalam produk susu mereka, yang seolah membuatnya mengandung protein lebih tinggiMelamin, bahan pembuat plastik dan pembersih itu, dikenal bisa mendatangkan gangguan batu ginjalBahan yang sama di AS juga pernah ditemukan ada dalam produk makanan hewan piaraan, yang sempat membunuh sejumlah besar anjing dan kucing(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brown Ingatkan soal Kopenhagen
Redaktur : Tim Redaksi