KOTA GAZA - Jalur Gaza kembali tegangGara-garanya, serangan udara Israel yang melukai delapan warga Palestina di workshop logam di kawasan tengah dan utara Gaza, serta di terowongan Perbatasan Rafah Minggu (22/11) pagi lalu
BACA JUGA: 136 Ribu Tamil Segera Dibebaskan
Padahal, Sabtu (21/11) lalu, Hamas baru menyatakan kesediaannya menghentikan serangan roket ke Israel.Kepada The Christian Science Monitor (CSM), Hamas menyesalkan aksi provokatif militer Negeri Yahudi tersebut
BACA JUGA: Brown Ingatkan soal Kopenhagen
Bahkan, Hamas sudah melewati perundingan panjang dengan kelompok-kelompok militan lain yang ada di Gaza. "Ini adalah undangan untuk meningkatkan konflik," ujar Penasihat Politik Hamas Ahmed Yusuf mengacu pada serangan Minggu pagi itu"Kami sudah memegang teguh gencatan senjata selama setahun terakhir
BACA JUGA: Saudi Peringatkan Pengganggu Haji
Kami, dan kelompok lain di Gaza, sudah memprioritaskan perdamaian kawasan regional," lanjut Yusuf, menguraikan kekecewaannyaSelama ini, Hamas dan militan Gaza yang lain sepakat untuk memprioritaskan rekonstruksi PalestinaSebisa mungkin, kata Yusuf, Hamas dan militan Gaza lainnya sudah bertekad untuk tidak melayani provokasi militer Israel. Tapi, serangan Israel Minggu pagi lalu telah mengacaukan kesepakatan Hamas dan militan-militan Gaza
Beberapa saat setelah serangan dilancarkan, sayap Fron Rakyat untuk Kebebasan Palestina (PFLP) dan Jihad Islam membantah kesepakatan yang dimaklumatkan Hamas Sabtu lalu tersebut. "Dua kelompok militan Gaza itu menyangkal keterlibatan mereka dalam kesepakatan untuk menghentikan serangan roket ke Israel," lapor harian berbahasa Arab Al Quds Al Arabi
Sikap PFLP dan Jihad Islam itu, menurut Yusuf, merupakan dampak dari provokasi Israel"Gencatan senjata bukan berarti tidak merespons agresi IsraelJika Israel melancarkan serangan, kami akan bereaksiIni normal," tandas pejabat senior Hamas tersebut
Dia juga menegaskan bahwa Hamas, sebagai kelompok terbesar Palestina, tidak bisa mencegah siapapun melancarkan serangan balasan ke IsraelTermasuk, PFLP dan Jihad Islam atau kelompok yang lain. Serangan udara yang melukai tiga orang di workshop logam dan lima orang di terowongan Rafah itu merupakan serangan paling komprehensif Israel ke Gaza, sejak berakhirnya pertempuran tiga pekan pada Januari laluJuru Bicara Militer Israel menyatakan, serangan
Minggu pagi itu dilancarkan menarget dua fasilitas pembuat senjata dan terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyelundupkan senjata"Ini merupakan aksi balasan dari serangan roket Israel Sabtu lalu," ujarnya
Setelah pertempuran tiga pekan yang terjadi musim dingin tahun lalu, hampir tidak ada gejolak berarti di GazaSaat itu, lebih dari 1.400 warga Palestina tewasSelama setahun terakhir, hanya ada beberapa serangan roket yang dilancarkan militan Gaza secara sporadis ke kota-kota IsraelSebagai balasan, biasanya, Israel melancarkan serangan ke terowongan-terowongan bawah tanah di perbatasan yang memisahkan Gaza dan Mesir tersebut
Dibandingkan 2008, serangan roket militan Gaza ke Israel sudah jauh berkurang tahun iniMenjelang perang awal 2008 itu, tercatat sedikitnya 3.300 serangan roket Gaza ke IsraelSementara, tahun ini, militan Gaza hanya meluncurkan sekitar 270 roket ke IsraelTermasuk serangan Sabtu lalu yang tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan berarti
Provokasi Israel yang dilancarkan bersamaan dengan rencana pertukaran tahanan kedua negara itu langsung meningkatkan ketegangan di GazaBayang-bayang konflik terbuka pun kembali hadir di benak setiap pendudukApalagi, penyebab pertempuran tahun lalu pun tidak jauh beda dengan provokasi sekarangSaat itu, Israel nekat merazia terowongan di Perbatasan Rafah dan menewaskan enam aktivis Hamas(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Tahun Penjara untuk Eks Wapres
Redaktur : Antoni