Sebanyak hampir 300 ribu warga Tamil sebelumnya memang dimasukkan ke dalam kamp penahanan tersebut, pasca kekalahan kelompok pemberontak Macan Tamil, bulan Mei lalu
BACA JUGA: Brown Ingatkan soal Kopenhagen
Alasan pemerintah saat itu adalah bahwa petugas perlu membersihkan desa-desa para warga sipil tersebut dari ranjau, sekaligus guna men-"screening" mereka.Pihak pemerintah pun sudah menjanjikan sejak jauh hari, bahwa sekitar 80 persen dari "tahanan" itu akan dibebaskan menjelang akhir tahun
BACA JUGA: Saudi Peringatkan Pengganggu Haji
Namun, tekanan internasional terus berdatangan ke pemerintah Sri Lanka untuk membebaskan sisanya, dari apa yang oleh lembaga-lembaga HAM dunia disebut sebagai "hukuman massal".Keputusan untuk mempercepat pembebasan 136 orang ini, diumumkan akhir pekan kemarin oleh Basil Rajapaksa, adik kandung sekaligus penasehat senior Presiden Rajapaksa
"Kami (juga) akan mempersilakan kemerdekaan utuh dalam pergerakan," ujar Basil kepada warga Tamil yang berada di kamp Manik Farm itu, di sela pengumumannya.
Lokasi kamp penahanan berpagar kawat berduri itu, yang juga dijaga ketat oleh tentara, sejauh ini menjadi sisi paling kontroversial pemerintahan Sri Lanka di balik keberhasilan mereka mengakhiri perang sipil yang sudah berlangsung 26 tahun terakhir
BACA JUGA: 6 Tahun Penjara untuk Eks Wapres
Pemerintah bersikeras bahwa kamp tersebut memenuhi standar internasional, namun menolak kunjungan reporter ke sana - terkecuali via tur yang diatur oleh tentara(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Israel Bombardir Gaza
Redaktur : Tim Redaksi