Dua Ribu Hektare Sawah Hancur

Sabtu, 03 Maret 2018 – 07:15 WIB
Sungai Bengawan Solo. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, BOJONEGORO - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di empat kabupaten di wilayah utara Jatim menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Bukan hanya materi, bencana kali ini juga menimbulkan korban jiwa.

BACA JUGA: Banjir Meluap ke Sekolah, Siswa Pindah ke Musala

Berdasar data hingga awal Maret, akibat bencana itu, diperkirakan lebih dari 2 ribu hektare lahan pertanian terendam.

Bukan hanya itu, kerugian materi akibat luapan sungai tersebut sudah tembus Rp 5 miliar. Jumlah itu belum termasuk kerusakan sejumlah infrastruktur.

BACA JUGA: Luapan Kali Lamong Meluas, 1.547 Rumah Tergenang

Dari data rekap sementara banjir Bengawan Solo di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, luapan sungai itu membuat 1.863 hektare lahan pertanian di empat wilayah tersebut terendam. Akibatnya, para petani gagal panen.

Terbanyak di wilayah Bojonegoro. Di sana 1.044 hektare di semua wilayah yang terdampak terendam. Paling parah terjadi di Kapas.
Penyebabnya, salah satu tanggul utama aliran Bengawan Solo di wilayah tersebut jebol. Itu belum termasuk banjir bandang akibat luapan Kali Pacal.

BACA JUGA: Banjir, Delapan Sekolah Terpaksa Diliburkan

Wilayah lain yang cukup terdampak adalah Tuban. Sedikitnya ada 714 hektare sawah yang terendam. Untuk wilayah Lamongan-Gresik, ada sekitar 105 hektare.

Selain itu, banjir luapan Bengawan Solo membuat sejumlah infrastruktur rusak.

Salah satunya, tanggul di Kecamatan Kapas yang rusak. Ada pula kerusakan sejumlah plengsengan di beberapa wilayah. Bukan hanya itu, bencana kali ini membuat dua orang di Tuban meninggal.

BPBD Jatim dan seluruh BPBD kabupaten/kota saat ini merehabilitasi wilayah terdampak.

''Terutama tanggul-tanggul yang jebol,'' kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Agung Subagyo kemarin.

Sebagaimana diketahui, luapan Bengawan Solo kembali menimbulkan banjir di empat wilayah pantura Jatim.

Yang terparah terjadi di Bojonegoro. Sedikitnya 81 desa di 15 kecamatan terendam akibat luapan sungai tersebut.

Sementara itu, tahun ini pemerintah pusat memperbaiki Bengawan Solo. Dana Rp 862 miliar sudah dialokasikan untuk keperluan tersebut.

Gubernur Soekarwo mengatakan, dari dana itu, salah satu fokus yang bakal dibenahi adalah penambahan pintu air di Plangwot Sedayulawas, Lamongan.

''Tambahan tersebut memang harus dilakukan,'' katanya.

Sebab, kapasitas pintu air di titik itu idealnya mencapai 1.000 liter per detik agar tidak terjadi luapan.

Sementara itu, sampai saat ini pintu-pintu air yang ada hanya berkapasitas 450 liter per detik. (ris/c15/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Menerjang, Ratusan Warga Bojonegoro Mengungsi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler