jpnn.com, JEMBER - Warga di Dusun Ungkalan, Desa Sumberejo, Jember, Jatim sempat waswas akibat banjir yang menerjang Kali Mayang Jumat (2/2).
Arus air yang membawa barongan bambu tersebut menabrak jembatan akses satu-satunya ke kampung di pinggir Hutan Sabrang itu.
BACA JUGA: Gara-Gara Lumpur, 106 Siswa Diliburkan
Untung, jembatan itu bisa diperbaiki dengan gotong royong masyarakat dan aparat setempat.
Namun, sifatnya hanya sementara karena fondasi jembatan, terutama yang di sebelah barat, sangat rapuh lantaran sempat ambrol akibat kejadian tersebut.
BACA JUGA: Anambas Diterjang Banjir, Tahanan Dipindah ke Hotel Tarempa
Akibatnya, jembatan itu harus dilewati kendaraan satu per satu.
Kepala Desa Sabrang Subiantoro saat dihubungi kemarin mengatakan masih bersyukur jembatan tidak sampai putus.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Anambas, Dua Warga Meninggal Dunia
Sebab, lanjut dia, masyarakat masih bisa menyeberang ke dusun di pinggir Hutan Sabrang itu.
''Jembatan gantung itu akses yang sangat penting untuk masyarakat,'' ujar dia.
Dia mengatakan, sekitar 2015 sempat juga terhantam barongan bambu seperti ini saat hujan dan banjir deras.
Bahkan, kejadian yang dulu sama persis seperti kemarin membuat jembatan miring.
Namun, jembatan yang rentan itu diperbaiki dinas terkait, terutama fondasinya, sehingga bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat.
Dia menambahkan, jika sampai jembatan putus, sekitar 500 KK atau 2 ribuan warga di satu dusun tersebut akan terisolasi.
''Ada sebenarnya akses lain, lewat Kotta Blatter Tempurejo. Tapi sangat jauh dan jalannya musim hujan seperti ini berlumpur dan licin,'' lanjut Bin. (ram/jum/c19/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Hilang Tersapu Banjir di California
Redaktur & Reporter : Natalia