JAKARTA -- Kabar ini tentunya membanggakan masyarakat Pematang Siantar, Sumatera UtaraBagaimana tidak, ternyata ada dua putra kelahiran Pematang Siatar yang masuk kandidat kuat bakal dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengisi kursi kabinet periode 2009-2014
BACA JUGA: Program Wajib Kondom Mulai Berhasil
Yang pertama rasanya sudah asing lagiBACA JUGA: Gempa 5,6 SR Getarkan Papua Barat
Mantan Pangdam V Brawijaya ini disebut-sebut bakal dipercaya lagi oleh SBY sebagai menteriSudi, pria kelahiran Pematang Siantar 13 Juli 1949 itu, diperkirakan bakal tetap menduduki jabatan lamanya, yakni sebagai meneg seskab
BACA JUGA: Waspada, Bandara Dijaga Personil TNI
Peluang Sudi itu termuat dalam buku 'The Next Cabinet SBY-Boediono' yang ditulis La TofiDi buku itu termuat 96 kandidat menteri yang diprediksi akan mengisi 36 pos kementerian di kabinet yang akan datang.Dalam bukunya itu, La Tofi menuliskan bahwa jabatan meneg seskab merupakan jabatan yang khusus diisi tangan kanan presiden"Pria kelahiran Pematang Siantar 13 Juli 1949 berpangkat Letnan Jenderal TNI (purn) ini kerap ditempatkan sebagai orang ketiga pemerintahan SBYDia disebut juga dapat berperan menyeimbangkan laju Wapres Jusuf kalla yang tampak bergerak atraktif," begitu tulis La Tofi, yang juga pemimpin redaksi majalah Biografi Politik.
Peran Sudi saat penyusunan kabinet SBY pada 2004 juga cukup tinggiSaat SBY melakukan uji kelayakan para calon menterinya, mantan Kepala Staf Kodam Jaya ini yang dipercaya memanggil kandidat menteri datang ke CikeasKini, lanjut La Latofi, Sudi Silalahi juga tentu turut berperanSudi juga dikatakan punya peran penting dalam Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung Presiden SBY dan bertugas menentukan para direksi BUMN dan eselon I di setiap departemenDi TPA yang antara lain beranggotakan Wapres JK, Meneg PAN Taufik Effendi, Sudi disebut-sebut sebagai tangan kanan Presiden SBY.
Lebih lanjut dikatakan La Tofi, sumbangsih Sudi dalam proses persiapan dan pencalonan hingga terpilihnya SBY menjadi presiden pada 2004, juga cukup pentingDia berperan mendisain penayangan iklan SBY yang ketika itu masih Menko Polkam, pada saat kondisi politik pencalonan presiden sudah mulai meningkatSaat itu, SBY sudah mempersiapkan diri sebagai capres dan bahkan mendirikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknyaDalam bukunya itu, selain Sudi, yang punya kans kuat menduduki jabatan adalah Andi Mallarangeng.
'Siantar Man' kedua adalah Simon Felix SembiringPria kelahiran Pematang Siantar 10 Januari 1949 ini punya peluang besar menjadi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)Kini dia masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam TbkSebelumnya pernah menduduki jabatan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral dan Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi di Kementrian ESDM
Dalam komentarnya di halaman yang mengulas sosok Simon, tertulis, 'Negara kita mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besarSayangnya, selama ini Indonesia tidak pernah memanfaatkan keuntungan komparatif yang dimilikiLihat saja, sebagian besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia sekarang justru dikuasai oleh investor asing dari MalaysiaSoalnya, banyak kelemahan yang justru dibuat sendiri oleh kitaSelama ini Indonesia memanfaatkan kepala sawit hanya untuk CPO, padahal masih banyak kegunaan lain dari kepala sawit jika diolah lebih lanjutContohnya, ada seorang penguasa sawit di Medan, Sumatera utara, yang mengolah cangkang kelapa sawit hingga menghasilkan pembangkit listrik 20 megawatt.Bayangkan, berapa banyak cangkang kelapa sawit di seluruh Indonesia yang bisa dimanfaatkanJika ini dilakukan, maka akan ada sumber energi terbarukan yang bisa dihasilkan dari perkebunan sawit di Indonesia.'
Hanya saja, di halaman 87 buku itu tidak diberikan penjelasan, kalimat di atas itu merupakan kalimat yang keluar dari mulut Simon, ataukah kalimat dari penulis buku sendiriNamun, tampaknya merupakan kalimat SimonPasalnya, di alinea berbeda ada kalimat yang menggunakan kata 'saya', yakni, "Seperti halnya Bung Karno, sesungguhnya saya juga ingin pertambangan Indonesia dieksplorasi oleh anak-anak negeri."
Pesaing Simon yang punya kans menduduki kursi menteri ESDM adalah Dirjen Migas Departemen ESDM, Evita H Legowo, Kepala Badan BP Migas R.Priyono, dan Sekjen PDIP, Pramono Anung.
Selain 'Siantar Man', kandidat lain yang punya 'darah' Sumut adalah MS Kaban dan Tifatul SembiringMS Kaban, pria kelahiran Binjai 5 Agustus 1958 itu tetap punya peluang besar kembali dipercaya SBY sebagai menteri kehutananYang menarik, Tifatul Sembiring juga menjadi kandidat kuat menteri kehutananDi buku La Tofi itu, hanya dua politisi itu yang menjadi kandidat menjadi menhutLa Tofi dalam bukunya tidak memberikan penjelasan mengapa Presiden PKS ini ditempatkan sebagai kandidat menhutMalah, dalam keterangannya, La Tofi lebih banyak menguraikan perjalanan karir Tifatul, yang lebih banyak berkiprah dalam kegiatan dakwah keagamaan.
"Penempatan orang kami pertimbangkan dari koalisi Demokrat dan kecenderungan orang muda untuk tampil di kabinetDan tentunya juga mengira-ira, apa yang ada di pikiran SBY," kata La Tofi dalam acara bedah bukunya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9) laluLa Tofi selama ini dikenal sebagai penulis biografi para tokoh politik.
Sedang Raden Pardede dinominasikan menjadi Menteri PerdaganganMantan staf khusus Menko Perekonomian kelahiran Jombang, 2 Desember 1944 itu hanya bersaing dengan seorang akuntan, John A Prasetio untuk merebut kursi menteri perdaganganSementara, Nina Akbar Tandjung dinominasikan menjadi Meneg Pemberdayaan PerempuanIstri mantan Ketua DPR Akbar Tandjung itu bersaing dengan Meutia Hatta dan Kartini Syahrir(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahan DL Sitorus Dieksekusi, Petani Marah
Redaktur : Tim Redaksi