BATAM - Program penggunaan kondom 100 persen atau wajib kondom di Pusat Rehabilitasi Sosial Non Panti (PRSNP) Telukpandan mulai membuahkan hasilHal itu terlihat dari kesadaran wanita pekerja seks komersil di lokasisai Sintai itu akan bahaya penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
Program yang diluncurkan Wakil Gubernur HM Sani, Juni 2008 silam, memang bertujuan mencegah penularan PMS dan HIV/AIDS di Batam
BACA JUGA: Gempa 5,6 SR Getarkan Papua Barat
Dengan program ini, setiap tamu, wajib mengenakan kondom ketika bertransaksi seksual dengan wanita pekerja seks di lokalisasi ituBACA JUGA: Waspada, Bandara Dijaga Personil TNI
Meskipun sudah di kamar, sudah telanjang, ya gak jadi," ujar Ratna, salah satu wanita penghibur di Sintai.Menurut koordinator pengusaha bar Sintai, Joni, para wanita pekerja seks di Sintai tak mau menangung risiko tertular penyakit akibat berhubungan seks
BACA JUGA: Lahan DL Sitorus Dieksekusi, Petani Marah
Selain pencegahan melalui penggunaan kondom, para pekerja di 32 bar itu rutin memeriksakan kesehatan kelaminTiap bulan mereka memeriksakan kesehatan kelamin dan per tiga bulan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya penularan HIV/AIDS atau tidak"Pemeriksaan itu juga wajib, jangan sampai ada yang positif (tertular PMS dan HIV/AIDS)," tegas Joni.
Program terebut, lanjut Joni, berjalan dengan baikNamun ia mengakui hasilnya belum seperti yang diharapkan"Program ini baru diterapkan di sini dan kita harapkan ini juga diterapkan di tempat-tempat berisikoTempat adanya transaksi seksual seperti di Nagoya dan Jodoh," katanya.(uma/JPNN/ara)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Produk Halal, Pemerintah Intervensi Syariat
Redaktur : Tim Redaksi