Dua Tahun Lalu, Harta Timur Rp 2,1 miliar

Rabu, 06 Oktober 2010 – 06:49 WIB

JAKARTA---Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan verifikasi ulang terhadap calon Kapolri Komjen Timur PradopoKepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri itu baru menyetorkan data kekayaan terbarunya pada KPK 3 September 2010 yang lalu

BACA JUGA: Siap Hadapi Politisi Senayan



Data terakhir yang dimilki KPK atas kekayaan Timur adalah data tahun 2008
Totalnya hanya sekitar dua miliar rupiah, tepatnya  Rp 2.101.011.135

BACA JUGA: KPK Bisa Sidik Pencucian Uang

Rinciannya terdiri dari satu bidang tanah atau bangunan, mobil, logam mulia dan giro
Untuk tanah dan bangunan, tercatat senilai Rp 1,384 miliar yang tersebar di empat lokasi di kawasan Tangerang. 

Luas masing-masing bangunan dan lahan tersebut antara lain 405 meter persegi, 184 meter persegi, 84 meter persegi dan 89 meter persegi

BACA JUGA: Komnas HAM Tolak Timur Pradopo

Sisanya merupakan harta tanah yang berasal dari warisanSementara untuk logam mulia,Timur memiliki harta senilai Rp 40 juta dan giro sebesar Rp 371,1 juta

Timur juga tercatat memiliki empat mobil dengan nilai total Rp 305 juta.Keempat mobil tersebut antara lain, Honda Accord Tahun 1994, Honda CRV Tahun 2001, Kijang Innova Tahun 2004 dan Toyota Hardtop Tahun 1980Juru bicara KPK Johan Budi SP menjelaskan verifikasi aset sedang dilakukan oleh tim"Kita masih bekerja, mungkin pertengahan bulan ini selesai," kata Johan

Apakah ada lonjakan kekayaan ? Johan mengaku tak mau menebak"Kalau KPK itu bekerja berdasar data, bukan prediksi," kata mantan jurnalis ituDi tempat terpisah, Menkum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan Kapolri pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah yang terbaik

"Tentu kalau itu yang sudah ditentukan Presiden adalah yang terbaikTidak mungkin Presiden pilih yang tidak baik, tentu sudah banyak pertimbangan," urai Patrialis Akbar, ketika ditemui di gedung Kemenkum dan HAM, kemarin (5/10)Di samping itu, Patrialis menambahkan, masalah pengangkatan Kapolri itu adalah hak prerogatif PresidenSekalipun masih meminta pertimbangan DPR"Kalau Pak Presiden melihat ada sosok yang ingin dia pilih, itu sudah menjadi haknya," imbuhnya.(ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1,5 Jam di Pesawat, Rombongan Batal Berangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler