Dua TKI Asal NTT Tewas Tenggelam di Malaysia

Jumat, 17 Maret 2017 – 08:07 WIB
Orang meninggal. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com, KUPANG - Apes benar nasib dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Betapa tidak, hanya karena ingin memancing ikan di Serawak, Malaysia Timur, kedua penyumbang devisa itu harus meregang nyawa. Keduanya tewas tenggelam pada 10 Maret sekira pukul 14.00 waktu setempat.

Keduanya diketahui bernama Arni Kabnani asal Desa Taebesa, Kecamatan Amanuban Tengah, dan Agustinus Nuban, asal Desa Toianas, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS.

BACA JUGA: Bu Mega Minta Negeri Jiran Lindungi TKW dari Kekerasan

Informasi terkait tewasnya kedua orang TKI itu diperoleh Timor Express (Jawa Pos Group) dari Kepala BP3TKI NTT, Tato Tirang melalui Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI NTT, Siwa.

Siwa menegaskan, informasi mengenai meninggalnya dua orang TKI itu diperoleh BP3TKI NTT dari pihak KJRI Kucing, di Malaysia Timur.

BACA JUGA: Dewan Investigasi Kasus TKI Sri Rabitah

"Kami dapat informasi mengenai tewasnya kedua orang TKI asal Kabupaten TTS itu dari pihak KJRI Kucing di Malaysia Timur. Diberitahukan bahwa kedua TKI itu tewas tenggelam di dalam parit sedalam enam meter ketika sementara mancing ikan," ujar Siwa.

Masih menurut dia, kedua orang TKI itu berangkat secara resmi. Arni Kabnani diberangkatkan oleh PT. Citra Bina Tenaga Mandiri pada 2015 lalu dan hingga kini masih sementara terikat kontrak kerja. Sementara Agustinus Nuban diberangkatkan oleh PT. Arwana Citra Lestari pada 2014 lalu dan sudah habis masa kontrak kerja. Namun, kata Siwa, Agustinus Nuban masih memilih tetap tinggal di Malaysia Timur.

BACA JUGA: Setelah 62 Tahun, Akhirnya Malaysia...

"Agustinus Nuban masa kontrak kerjanya sudah berakhir pada 17 Juni 2016. Kedua tewas tenggelam karena saat sementara mancing ikan. kebetulan sekali, mereka berdua kerja di perusahaan Ladang Multi Maksimum yang bergerak di bidang perkebunan sawit," ungkap dia.

Hingga saat ini, lanjut Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI NTT itu, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak KJRI Kucing, Malaysia Timur untuk kepulangan kedua jenazah tersebut.

“Kami sudah cek di manifes kita dan ternyata kedua TKI itu berangkat secara resmi. Kita juga sudah koordinasikan dengan keluarga kedua korban dan mereka meminta supaya kedua jenazah tidak diotopsi oleh pemerintah Diraja Malaysia," ucap Siwa.

Dirinya juga mengatakan, salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Metilda Noo, asal Desa Nakuramba, Kabupaten Ende, NTT juga diinformasikan meninggal dunia. TKW yang berangkat secara ilegal itu menetap di Kualalumpur, Malaysia dan bekerja sebagai asisten rumah tangga.

"Menurut informasi yang kita peroleh dari pihak KBRI di Kualalumpur, Metilda Noo meninggal dunia karena serangan jantung. Dia (Metilda Noo) meninggal dunia pada 7 Maret lalu. Karena yang bersangkutan berangkat secara ilegal, maka saat ini kita sementara mengajukan permohonan ke Malaysia agar jenazahnya dipulangkan ke kampung halamannya di Ende," tuturnya lagi.

Rencananya, ketiga jenzah itu akan segera dipulangkan ke NTT dan pihak BP3TKI akan siap memfasilitasi untuk dipulangkan hingga ke kampung halamannya masing-masing.(gat/ito)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Korea Utara Tak Juga Mengakui Mayat Kim Jong-nam..


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler