Bu Mega Minta Negeri Jiran Lindungi TKW dari Kekerasan

Selasa, 14 Maret 2017 – 23:02 WIB
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri bersama istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor di Kuala Lumpur, Selasa (14/3). Foto: DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah Malaysia memberi perlindungan kepada para tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia maupun anak-anaknya yang berada di negeri jiran itu. Hal itu sebagai bagian upaya memberantas kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Berbicara pada seminar Kerja Sama Wilayah ASEAN bertema Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak di Kuala Lumpur, Selasa (14/3), Megawati mengatakan, buruh migran asal Indonesia di Malaysia harus memperoleh perlindungan dari tindak kekerasan.

BACA JUGA: Beginilah Konsistensi Bu Mega Perjuangkan Hak Perempuan

 “Saya dengan segala kerendahan hati memohon agar Malaysia dan negara-negara yang menjadi tujuan dari pekerja migran juga memperjuangkan dihentikannya kekerasan terutama terhadap perempuan dan anak yang menjadi bagian dari pekerja migrant,” kata Megawati di seminar yang diprakarsasi istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor itu.

Ketua umum PDI Perjuangan itu menambahkan, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak terjadi di berbagai negara. Karenanya, Megawati pun ingin warga Indonesia di Malaysia juga terlindungi dari tindak kekerasan.

BACA JUGA: Djarot: PKB Itu Partai Kancane Banteng

“Saya titipkan mereka untuk menjadi bagian dari perjuangan ini. Saya pun akan selalu ada dalam perjuangan ini, sebab ini adalah masalah kita bersama sebagai warga dunia,” ujar Megawati dalam seminar yang digelar di Putra Wolrd Trade Centre Kuala Lumpur itu.

Megawati juga mengutip penelitian United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2009 yang mengungkap negara-bahwa negara ASEAN menjadi tempat subur perdagangan manusia. Anak-anak dan perempuan diperdagangkan melintasi batas negara dan dieksploitasi secara seksual.

BACA JUGA: RI Lebih Maju soal Perlindungan pada Perempuan dan Anak

Sedangkan merujuk data statistik dari Departemen Kesejahteraan Malaysia sebagaimana dilansir oleh New Straits Times pada tahun lalu, terungkap adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan di Malaysia. Dari 3.257 kasus pada 2010 menjadi 4.453 kasus pada 2015.

"Saya meyakini, data yang diungkapkan pun baik di Indonesia, Malaysia, maupun negara lain, hanya merupakan fenomena gunung es yang tidak akan mengungkapkan realitas data secara keseluruhan," ujar Megawati.

Putri Proklamator RI Soekarno itu menegaskan, kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah kejahatan paling keji terhadap kemanusiaan. Karenanya, upaya memberantasanya tidak bisa dilakukan sendirian.

Megawati yang hadir di seminar itu bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan, perlu kerja sama untuk mengatasi masalah kekerasan domestik itu. Upaya yang dilakukan bisa dengan membuat sistem hukum yang adil bagi perempuan dan anak.

"Saya yakin pemerintah Malaysia memiliki komitmen yang kuat dalam menyelesaikan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga terhadap perempuan pekerja migran dan keluarganya," ucapnya.

Selain itu Megawati juga mengatakan,  upaya negara-negara ASEAN merupakan perjuangan bersama bagi pemenuhan hak asasi manusia. “Perjuangan ini adalah upaya ASEAN untuk menciptakan dunia  tanpa eksploitasi, dunia yang berkeadilan sosial, dunia yang menjadi tempat anak-anak dapat menikmati masa kanak-kanak dengan suka cita dan mempersiapkan masa depan dunia yang gemilang," tuturnya.(ysa/rmo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Seminar di Malaysia, Bu Mega Mengutip Annisa


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler