jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Polri mengidentifikasi tuntas dua kasus penganiayaan terhadap ulama di Jawa Barat. Bahkan, salah satu korban sampai meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut.
"Polisi harus mengejar. Yang begini-begini harus diidentifikasi, karena ini sensitif," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/2).
BACA JUGA: Fadli Zon Bisa Difahrihamzahkan Jika Sebut Jokowi 2 Periode
Seperti diketahui, kasus pertama menimpa pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Umar Basri (Mama Santiong). Dia menjadi korban penganiayaan usai salat subuh.
Kondisi Umar membaik. Pelaku penganiayaan juga sudah ditahan.
BACA JUGA: Ke Mana Uang Hasil Divestasi Saham PT Newmont?
Sedangkan kasus kedua menimpa Komando Brigade PP Persatuan Islam (Persis) Ustaz Prawoto. Ustaz Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Kamis (2/1) pagi.
Fahri mengatakan, penganiayaan terhadap dua ulama itu dalam waktu yang berdekatan bisa memunculkan anggapan bahwa ada persekusi terhadap pemuka agama yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Karena itu, kasusnya harus diusut tuntas.
BACA JUGA: Desmond Anggap Tjahjo Pengin Kepolisian di Bawah Kemendagri
"Karena itulah polisi harus segera bertindak menginvestigasi sampai tuntas. Lalu berani ngomong mengumumkan ke publik ini yang kami temukan, gitu lho," katanya.
Dia mengatakan, apa pun hasil pengusutan atas kasus penganiayaan itu, polisi harus mengumumkannya ke publik untuk menghindari spekulasi di publik. "Jadi jangan biarkan spekulasi itu berkembang, bahaya itu," tegasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Yakin Pemenang Pilpres 2019 Sosok Baru, Siapa?
Redaktur & Reporter : Boy