MEDAN - Pengusutan atas pelaku demonstrasi anarkis di gedung DPRD Sumut Selasa (3/2) lalu membuat dua universitas swasta terancam tutupKeduanya adalah Universitas Sisingamangaraja XII di Medan dan Universitas Tapanuli di Siborong-borong, Tapanuli Utara
BACA JUGA: Semarang Lumpuh Akibat Banjir
Kedua universitas itu diduga berperan aktif dengan mengerahkan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa berbuntut tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Azis Angkat itu.Sumut Pos (Jawa Pos Group) melaporkan, Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah Satu Nanggroe Aceh Darusalam-Sumatera Utara masih mengadakan investigasi
Pimpinan Kopertis Wilayah I NAD-Sumut Prof Ir Zainuddin mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara terungkap bahwa aksi anarkis mahasiswa dalam aksi unjuk rasa di DPRD Sumatera Utara Selasa lalu tidak diketahui oleh pihak rektorat
BACA JUGA: Pencopotan Pejabat Polda Sumut Berlanjut
Mahasiswa hanya berkoordinasi dengan Pembantu Rektor (PR) III Universitas Sisingamangaraja XII Rudolf Marpaung.Setelah itu, PR III berkonsultasi dengan Chandra Panggabean selaku anggota Badan Pengurus Harian Universitas Sisingamangaraja XII Medan
BACA JUGA: Dalang Kerusuhan Sumut Generasi Tua
Bila memang nanti kita ataupun berdasarkan penyelidikan kepolisian terbukti pihak rektorat terlibat aktif, tindakan tegas kita berikan," ujar Zainuddin.Sampai Minggu (8/2), sudah puluhan mahasiswa Universitas Sisingamangaraja XII Medan menjadi tersangkaDari hasil pemeriksaan terungkap bahwa para mahasiswa itu mendapat bayaran Rp 25.000 dari Rudolf Marpaung.
Hingga kemarin, 71 orang diperiksa di Mapoltabes MedanDari jumlah itu, 31 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahanKabid Humas Polda Sumut Kombespol Baharuddin Djafar mengatakan, penangkapan para tersangka dilakukan bertahap dan setiap hari terus bertambah"Sekarang kami terus memeriksa dan menangkap siapa saja yang terlibat dalam aksi demo anarkis tersebut," katanya.
Dalam daftar tersangka itu terdapat nama empat anggota DPRD Sumut dan empat ketua parpol yang diduga terlibat dalam perencanaa demo"Untuk pemeriksaan mereka, kita sudah kirim surat ke Mendagri," kata Baharuddin Djafar tanpa bersedia merinci nama-nama orangnya.
Menurut Baharuddin, indikasi keterlibatan empat anggota DPRD Sumut dan empat ketua parpol itu dapat dilihat dalam penandatanganan dan komentar yang disampaikan saat sidang unjuk rasa terjadi"Setelah massa menguasai ruang paripurna, beberapa anggota DPRD mengambil alih sidang dan langsung menetapkan pembentukan protap," jelasnyaMenurut sumber koran ini di kepolisian, inisial delapan orang yang bakal diperiksa itu adalah JE, NM, JS, BS, AD, TS, PN, dan ES.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Nanan Sukarna menargetkan kasus kerusuhan Medan itu selesai pada 3 Maret 2008Dalam perbincangan dengan wartawan di Hotel Grand Angkasa Medan kemarin, Nanan mengimbau agar anggota DPRD Sumut yang menyaksikan langsung kerusuhan itu bersedia memberikan kesaksian kepada polisi tanpa harus menunggu izin dari gubernur"Kami masih butuh kesaksian yang lebih akurat, agar kasus ini segera terungkap dengan tepat," ujarnya.
Di tempat terpisah, keluarga almarhum Abdul Azis Angkat, mengaku resah dan kesal atas kelambanan proses penyelidikan kepolisian terkait penyebab pasti tewasnya kepala keluarga mereka tersebutSampai lima hari setelah peristiwa memilukan itu, belum ada kejelasan hasil otopsi dari ahli forensik Polda.(wan/min/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen KPU Lantik Sekretaris KPU NTB
Redaktur : Tim Redaksi