Pencopotan Pejabat Polda Sumut Berlanjut

Polisi Kejar Penyandang Dana Demo di DPRD Sumut

Minggu, 08 Februari 2009 – 06:36 WIB
MEDAN - Pencopotan pentolan polisi di Sumatera Utara (Sumut) pascatragedi demo maut di Kantor DPRD Sumut menjalar ke sejumlah pejabat tingkat bawah.

Setelah Kapoltabes Medan Kombespol Aton Suhartono dan Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Nanan Sukarna, kemarin giliran Kasat Intel Poltabes Medan Kompol Donal PSimanjuntak SiK dan Kapolsekta Medan Baru AKP Sugeng Riyadi SiK yang dicopot.

Kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group), Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengatakan, bukan hanya dicopot dari jabatannya, kedua perwira tersebut juga menjalani pemeriksaan tim gabungan Polda Sumut dan Mabes Polri terkait tanggung jawab mereka terhadap demo yang menewaskan Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat itu

BACA JUGA: Dalang Kerusuhan Sumut Generasi Tua

''Mereka merupakan pihak yang bertanggung jawab mengendalikan keamanan selama demonstrasi berlangsung,'' kata Baharuddin di Medan, Sabtu (7/2).

Mulai kemarin, Kasat Intel dan Kapolsek Medan Baru tersebut ditarik ke Detasemen Markas (Denma) Polda Sumut untuk menunggu pemeriksaan
Bila ternyata nanti keduanya terbukti bersalah, petinggi Polri akan memberikan sanksi

BACA JUGA: Sekjen KPU Lantik Sekretaris KPU NTB

Apa sanksinya? ''Itu tergantung sidang kode etik Polri,'' imbuhnya.

Jabatan Kasat Intel Poltabes Medan yang baru dipercayakan kepada Kompol Ahyan yang sebelumnya bertugas di Direktorat Intelkam Polda Sumut
Sedangkan jabatan Kapolsekta Medan Baru dipercayakan kepada AKP M

BACA JUGA: Bawa Ganja, 2 Bule Kanada Disel

Adenan SiK yang sebelumnya menjabat Kapolsekta Medan Area''Jabatan Kapolsekta Medan Area dipercayakan kepada AKP Juliani Prihatini, polwan yang baru selesai PTIK,'' jelas Baharuddin.

Menjalarnya sanksi pencopotan itu menyebabkan jajaran pimpinan Kepolisian Sumut waswasSumber Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) di polda mengatakan, kedatangan Irwasum hingga kemudian berbuntut dicopotnya Kapoltabes dan terancamnya jabatan Kapolda tersebut membuat kepanikan tersendiri di kepolisian''Bisa dibilang fokus kepolisian sekarang ini mencari sebanyak-banyaknya pelaku,'' ungkap sumber itu.

Kemarin, perburuan tersangka dilakukan hingga ke pelosok-pelosok daerah di Sumut yang jaraknya hingga 500 kilometer dari tempat kejadianBerdasar keterangan yang dihimpun di Mapoltabes Medan kemarin, lebih dari 100 personel kesatuan Serse baik dari Poltabes Medan maupun Polda Sumut diinstruksikan dengan satu tugas khusus mengejar semua pelaku yang terlibat demo maut.

''Kami masing-masing telah mengantongi surat penangkapanAda yang harus ke Langkat, bahkan ada pula yang sampai ke Samosir dan Siborong-borong Taput sana,'' ujar salah seorang petugas dari Polda Sumut yang enggan disebut namanya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombespol Baharuddin Djafar mengatakan, hingga hari kelima pascaaksi anarkis di DPRD Sumut, pihaknya telah mengamankan puluhan orang yang diduga kuat terlibat dan menjadi penggerak massa hingga aksi kemudian berujung anarkis dan menewaskan Abdul Azis Angkat itu.

''Sampai siang kemarin, laporan kepada saya sudah 55 orangYang diamankan terakhir adalah seorang caleg untuk DPRD Sumut, yakni Tahan Manahan PanggabeanBerdasar laporan, 21 orang di antara mereka telah ditetapkan menjadi tersangka,'' jelasnya lagiTersangka baru itu umumnya dari kalangan mahasiswa yang ikut demonstrasi pada saat kejadian.

Disebutkan, pihaknya tidak akan main-main dalam penyelidikan dan penyidikan kasus ituSebab, masing-masing personel kini mempertaruhkan jabatannya untuk dapat mengungkap hingga tuntas kasus tersebut''Pengejaran para tersangka masih terus dilakukan hingga ke kampung halamannya,'' jelasnya.

Berdasar pantauan di Mapoltabes Medan kemarin, ruang penyidik Satuan Reserse Poltabes Medan sejak 4 hari ini terlihat sibuk memeriksa puluhan orang yang terlibat aksi anarkisSetiap ruangan di gedung berlantai dua itu paling tidak ada petugas yang memeriksa mereka yang terlibat aksi anarkis tersebut.

Salah satu yang menjadi prioritas buruan polisi saat ini adalah penyandang dana demonstrasiPara saksi yang diperiksa mengakui menerima uang Rp 20.000 sampai Rp 25.000 sebelum demonstrasi berlangsung"Uang ini diberikan ke mahasiswa agar mereka ikut demoMahasiswa menerima uang itu dari rektorat sebuah universitas swasta di MedanKami sedang mencari tahu siapa yang memberikan dana ke universitas ini," tutur Baharuddin.

Penyidik juga meminta keterangan pemilik universitas terkait asal muasal danaPenyidik, tutur Baharuddin, telah menahan Pembantu Rektor III Universitas Sisingamangaraja XII Rudolf Marpaung sebagai salah satu tersangkaPolisi juga memeriksa pengusaha angkutan asal Medan bernama Jumongkas Hutagaol(wan/min/jpnn/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok 50 Ton Batu Bara Diringkus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler