Pihak berwenang Kuwait mengatakan dua warga Australia kelahiran Lebanon telah dikenai tuduhan mendukung militan ISIS bersama sejumlah orang lainnya.

Kantor berita Kuwait mengatakan, kedua warga Australia itu yang memiliki nama keluarga yang sama, telah dikenai tuduhan membiayai dan mempersenjatai sebuah sel teroris ISIS.

BACA JUGA: Blusukan ke Hosier Lane di Melbourne, Gang Khusus Grafiti Jalanan

Sementara sebuah laporan mengatakan mereka sudah ditahan, laporan lain mengatakan mereka sudah dikenai tuduhan namun belum berhasil ditangkap.

Seorang warga Lebanon dituduh menjadi pemimpin sel tersebut dan menyediakan sebuah rudal anti pesawat pencari panas.

BACA JUGA: Hobbit Asal Flores Diduga Berasal dari Homo Erectus Berbadan Besar

Menurut pihak berwenang Kuwait, lima warga Suriah, seorang warga Mesir, dan seorang warga Kuwait juga terlibat.

Sel ini ditudh melakukan koordinasi untuk mengatur perjalanan mereka yang ingin bergabung dengan ISIS, dan mengirimkan dana ke Turki dan Australia.

BACA JUGA: WNI Kini Bisa Ajukan Visa ‘Multiple Entry’ 3 Tahun ke Australia

Belum ada informasi mengenai bagaimana berbagai akun bank di Australia dan Turki ini dijalankan.

Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan Menlu sampai saat ini tidak akan memiliki komentar untuk masalah tersebut.

Bulan Juni lalu, Kuwait mengalami salah satu serangan teror terburuk selama lebih dari 10 tahun ketika seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah mesjid Shia dan menewaskan 27 orang.

Sebuah kelompok bernama Provinsi Najd, yang merupakan sekutu ISIS di Kuwait menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tujuh orang kemudian dikenai hukuman mati, dan delapan lainnya dihukum penjara antara dua sampai 15 tahun.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia harus Berhenti Sepelekan Pelajaran Matematika

Berita Terkait