Duaaar! Atap dan Dinding Kamar Jebol, Jalan Terpincang-pincang

Kamis, 13 Juli 2017 – 00:31 WIB
Kapolsek Lawang Kompol Gaguk Sulistyo Budi saat meninjau tempat kejadian perkara (TKP) kemarin (12/7). Foto: DARMONO/RADAR MALANG/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Suara ledakan sangat keras menghebohkan warga Dusun Krajan, RT 02/RW 01, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jatim, pukul 11.00 kemarin (12/7).

Suara ledakan yang berasal dari salah satu rumah warga itu bahkan terdengar hingga radius dua kilometer.

BACA JUGA: Dulu Kuli Batu Kini jadi Bos, Sudah Keluarkan Rp 2 M untuk Bangun Masjid

Seketika itu, warga langsung mendekat ke sumber ledakan tersebut. Mereka terkejut ketika mendapati Yantono, 40, si pemilik rumah, berjalan terpincang-pincang dengan luka bakar pada sejumlah bagian tubuhnya.

Dengan menggunakan mobil milik perangkat Desa Srigading, Yantono dibawa ke Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) Brawijaya Lawang.

BACA JUGA: Misteri Masjid Jin, Bergantung pada Mata Batin Sang Kiai

Beruntung, Yantono yang mengalami luka bakar hampir 25 persen itu bisa diselematkan.

Usai kejadian itu, istri Yantono dan anak-anaknya enggan diwawancarai media. Namun, dari informasi yang dihimpun wartawan Radar Malang (Jawa Pos Group), ledakan tersebut disebabkan oleh bubuk petasan.

BACA JUGA: Kangen Koes Plus? Jangan Sampai Ketinggalan Acara Ini

Ya, sebelum ledakan itu terjadi, Yantono memang sedang meracik petasan. Bukan untuk dijual, melainkan untuk acara hajatan lamaran anaknya, Sunaryo, 25, Sabtu pekan ini (15/7).

Meski pernah punya pengalaman sebagai pembuat petasan, Yantono mungkin melakukan kesalahan pada waktu meracik bahan-bahan baku itu. Hingga akhirnya, ledakan pun terjadi.

Akibat dari ledakan, atap kamar yang menjadi tempat Yantono meracik petasan itu sampai jebol.

Ledakannya pun menciptakan lubang dengan diameter sekitar dua meter pada salah satu sisi dinding kamar.

Peristiwa ledakan ini juga otomatis mengganggu persiapan acara hajatan yang akan berlangsung di rumah Yantono. Meski kemungkinan besar acara tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Kepala Desa Srigading Hadori menyatakan, Yantono memang pernah dikenal sebagai pembuat petasan.

”Tapi, sudah dua tahun ini dia berhenti karena sakit komplikasi,” ujar Hadori. Yantono pun beralih pekerjaan menjadi tukang kebun di area pemakaman di desanya.

Sementara itu, Kapolsek Lawang Kompol Gaguk Sulistyo Budi belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab petasan itu meledak. Apakah karena percikan api ataukah benturan.

”Kami lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan memeriksa saksi-saksi lebih dulu,” kata perwira melati satu itu. (jaf/c3/muf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk BBM Tiba-Tiba Meledak, 132 Tewas


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ledakan   Malang  

Terpopuler