jpnn.com - JAKARTA - Maulana, 30 salah seorang satpam yang menjadi korban ledakan granat di Gedung Perkantoran Multipiranti Graha, Jalan Radin Inten 2, Jakarta Timur, Senin, (16/11), sempat disangka meninggal oleh istrinya.
Hal ini diceritakan saksi mata, Firda (51), yang tinggal tepat dibelakang gedung. Maulana, kata dia, tempat tinggalnya bersebelahan dengan kediamannya.
BACA JUGA: Malam Pertama Kecewa, Mantan Pacar Istri Dibunuh, Anunya Dipotong, Digoreng, Dimakan
"Setelah suara duaarr, kami warga belakang gedung langsung keluar rumah menuju sumber suara. Istri Pak Maulana juga keluar ketika dengar suara ledakan," kata Firda di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Senin, (16/11) siang.
Usai mendengar suara ledakan tersebut, Firda melihat Maulana sudah bersimbah darah tergeletak di teras gedung. Di sana, terang dia, sang istri langsung memeluk korban sembari meminta maaf kepada Maulana.
BACA JUGA: Ledakan Sekali tapi Cukup Keras
"Dia (Maulana) tergeletak di teras, kirain udah mati mas. Istrinya sambil meluk teriak minta maaf sama suaminya itu. Tapi setelah itu istri minta tolong agar suaminya dibawa ke rumah sakit," terangnya.
Firda mengungkapkan, semua warga yang berada di TKP masih dalam keadaan shock melihat korban yang bersimbah darah. Hingga akhirnya, papar Firda, seluruh warga hanya terpaku melihat peristiwa itu.
BACA JUGA: Ledakan di Duren Sawit: "Ini Kriminalitas Biasa tapi Gunakan Sarana yang Luar Biasa"
"Orang-orang yang di sini pada terpelongok heran semua mas. Kami kira juga udah tewas. Untung si istri berkeras kalau suaminya itu masih hidup. Sama empat orang laki-laki digotong masuk ke dalam mobil sedan terus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi," pungkasnya.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Ditembak Mati, Penjahat itu Tidur di Teras Nisan Makam
Redaktur : Tim Redaksi