jpnn.com, JAKARTA - Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games 2018 terganggu dengan dualisme yang terjadi di dua induk olahraga.
Dua cabor itu adalah hoki dan tenis meja. Saat ini, ada dua induk hoki.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Tim Kano dan Kayak Butuh 20 Perahu
Yakni Pengurus Besar Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PB PHSI) dan Pengurus Pusat Federasi Hoki Indonesia (PP FHI).
Sementara itu, induk organisasi tenis meja juga terbelah menjadi kubu Oegroseno dan Lukman Edy.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Tim Estafet Target 38,45 Detik
Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana menjelaskan, pihaknya masih menunggu jawaban Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait keabsahan AHF dan IHF.
"Kondisi paling rumit memang cabor hoki," ujar Mulyana, Kamis (15/3).
BACA JUGA: Jelang Asian Games, Karateka Sebut Syafruddin The Real CdM
Sementara itu, Mulyana memiliki alasan tidak mengucurkan dana ke PB PTMSI pimpinan Lukman Edy.
Sebab, PTMSI pimpinan Oegroseno yang diakui federasi internasional.
Kondisi ini membingungkan karena Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang membawahi federasi olahraga nasional justru mengakui Lukman Edy.
"Kami sudah cairkan bujet tenis meja ke PP PTMSI karena mereka diakui federasi internasional. Kami juga sudah meminta atlet dari kubu satunya untuk bergabung saja dengan induk organisasi yang diakui ini," kata Mulyana. (bam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bob Hasan Pasang Target Satu Emas
Redaktur & Reporter : Ragil