SURABAYA - Duta Besar Amerika Scott AMarciel memberikan kejutan kepada para staf redaksi dengan mengunjungi ruang redaksi Jawa Pos di Gedung Graha Pena, Jalan A
BACA JUGA: Israel-Palestina Pernah Usul Tukar Warga
Yani, Surabaya, Rabu (26/1) sore.Didampingi Konsul Jenderal AS untuk Surabaya Kristen F
BACA JUGA: Kaus Kuning Protes Perbatasan
Beberapa hal ditanyakan, termasuk menyangkut tren berita dan perilaku pembaca koran di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.Saat berdialog dengan awak redaksi yang dipimpin Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya, Marciel banyak bertanya tentang topik tersebut
Leak menjelaskan, pembaca koran sudah banyak mengalami pergeseran selera
BACA JUGA: Hilang Dua Pekan, Pelaut AS Selamat
Meski isu-isu politik dan kasus hukum "termasuk kasus korupsi" masih mendominasi pemberitaan, berita di peringkat atas yang dicari pembaca adalah kasus-kaus yang punya kedekatan lokal"Termasuk, berita olahraga dalam negeri (timnas sepak bola) yang makin disukai banyak kalangan," kata LeakMarciel juga memuji masyarakat Indonesia yang sudah dewasa dalam membedakan antara berita yang benar dan yang tidak, sehingga isu keterlibatan seorang warga negara AS, John Jerome Grice, yang disebut Gayus Tambunan sebagai agen CIA (Dinas Rahasia Amerika) akhirnya berlalu begitu saja.
"Kasus (Gayus) merupakan urusan IndonesiaTidak ada kaitannya dengan Amerika," ujarnya.
Ketika banyak tiras penerbitan di AS yang menurun, bahkan ada yang terpaksa ditutup, dia terkesan pada kehidupan media cetak di Indonesia yang masih bisa berkembang
Dalam diskusi, Marciel, antara lain, bertanya tentang persaingan media cetak dengan online yang menjadi pesaing terberat yang "mematikan" edisi cetak banyak media di negaranya
Leak menjelaskan, Jawa Pos juga memiliki edisi onlineNamun, untuk mengaksesnya, pelanggan harus membayar setara USD 9 per bulanLangkah itu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan edisi cetak"Anda belajar dari kesalahan yang kami lakukan," ujarnya kemudian tersenyum.
Marciel memuji Indonesia yang memiliki kehidupan pers yang relatif bebas, sehingga memungkinkan para pekerja media menjalankan tugas dengan baik"Tidak ada demokrasi tanpa kehidupan pers yang bebas," ungkapnya.
Diplomat senior itu juga menyatakan senang saat mendapat jawaban redaksi bahwa masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur, tetap yakin dan optimistis menghadapi masa depan negaraItu terbukti dengan keyakinan pengamat dan dunia usaha bahwa ekonomi tahun ini akan tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu.
Ditanya soal fenomena kehidupan politik di AS yang makin partisan sehingga masyarakat negeri adidaya itu seperti terbelah antara yang konservatif versus liberal, Republik versus Demokrat, kanan versus kiri, sehingga membuat demokrasi di AS tidak sehat, Marciel yakin persoalan tersebut bisa diselesaikan rakyat AS.
Menurut dia, akar persoalan itu bukan soal politik, tapi ekonomiRakyat AS merasa gamang pada masa depan negaranya yang setelah krisis angka penganggur makin tinggiNamun, dengan langkah-langkah pemerintah terbaru, persoalan itu bisa dikendalikan dan diapresiasi publikTerbukti, dukungan kepada Presiden Barack Obama sudah membaik"Sebagian besar rakyat AS tetap rasional (tidak partisan)Saya optimistis," tegasnya.
Selain mengunjungi Jawa Pos, Marciel tadi malam juga berinteraksi dengan anak muda di Surabaya secara live lewat acara Surabaya Outlook di SBO TVSiangnya, sang Dubes itu juga bertemu Gubernur Soekarwo serta berdiskusi dengan para pengusaha Jatim tentang kondisi ekonomi di provinsi ini
Di lingkungan pendidikan, Marciel juga memberikan kuliah umum tentang kewirausahaan (entrepreneurship) kepada para mahasiswa di kampus ITSSelain itu, dia bergaul dengan para pelajar dalam peluncuran kantin hijau "kantin yang dibangun di atas kolam ikan" di SMP Negeri 26 Surabaya(c5/lk/el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 18 Tewas Akibat Bom Harian di Karbala
Redaktur : Tim Redaksi