jpnn.com, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengindikasikan bahwa Duta Besar AS untuk Tiongkok Terry Branstad akan meninggalkan jabatannya.
"Saya berterima kasih kepada Duta Besar Terry Branstad atas pengabdiannya selama lebih dari tiga tahun kepada rakyat Amerika sebagai Duta Besar AS untuk Republik Rakyat Tiongkok," kata Pompeo melalui Twitter, Senin (14/9).
BACA JUGA: Kasus TPPO WNI di Kapal Berbendera Tiongkok Long Xing 629 Segera Disidangkan
Pompeo tidak menjelaskan alasan Branstad (73) pergi saat hubungan AS dan Tiongkok menegang, terutama karena perdagangan bilateral, tuduhan tentang keamanan informasi, dan pandemi virus corona.
Kedutaan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
BACA JUGA: Saling Tuding, Ada Apa Lagi Antara Australia dan Tiongkok?
"Dubes Branstad telah berkontribusi untuk menyeimbangkan kembali hubungan AS-Tiongkok agar berorientasi pada hasil, timbal balik, dan adil," tambah Pompeo, tanpa secara eksplisit mengatakan Branstad akan pergi.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, jaringan berita CNN melaporkan bahwa Branstad kemungkinan akan meninggalkan Tiongkok sebelum pemilihan presiden AS pada November.
BACA JUGA: Film Mulan Dianggap Mendukung Penindasan Muslim Uighur di Tiongkok, Kok Bisa?
Kementerian Luar Negeri Tiongkok di masa lalu menggambarkan Branstad sebagai "teman lama rakyat Tiongkok".
Dia pertama kali menjalin hubungan dengan Presiden Xi Jinping beberapa dekade lalu ketika Xi mengunjungi Iowa.
Pekan lalu, AS dan Tiongkok bertukar serangan tentang siapa yang paling memahami kebebasan pers setelah People's Daily resmi menolak menerbitkan artikel yang ditulis oleh Branstad.
Juru bicara Kemlu Tiongkok Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers harian bahwa Tiongkok belum menerima pemberitahuan tentang kepergian Branstad.
Redaktur & Reporter : Adil